Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – National Paralympic Commitee (NPC) Indonesia merasa yakin dan percaya bahwa Papua bisa menjadi tuan rumah pelaksanaan iven olah raga Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) tahun 2020 walaupun ada wacana iven tersebut akan dipindahkan ke Jakarta.
“Fasilitas akses bagi atlet difabel ini sangatlah penting, itu menjadi bagian sukses penyelenggaraan Peparnas 2020 di Papua, dan kami tetap optimis, Papua bisa menjadi tuan rumah yang baik, meski tidak mudah kami pun tetap mendukung Pemerintah Papua yang konsen dengan sukseskan PON maupun Peparnas,” kata Sekjen NPC Indonesia, Ukun Rukaendi dalam rilis yang diterima Jubi, Senin (28/10/2019).
Peparnas menurutnya menjadi tonggak pembinaan prestasi yang terus dilakukan tiap daerah untuk Indonesia, terlebih di akui Papua merupakan salah satu provinsi yang memiliki atlet difabel yang terbaik dan penyumbang medali di event skala Internasional.
“Kita lihat saat ini terbukti di cabor renang ada Lima atlet, tenis meja Dua atlet dan atletik ada Dua atlet yang sedang menjalani pelatnas NPC Indonesia sebelum berlaga di Manila, Filipina 2020 mendatang. Mereka merupakan andalan Indonesia untuk meraih medali, apalagi baru-baru saja perenang Papua Marinus Melianus Youwe baru saja mendapatkan penghargaan dari Kemenpora,” ujarnya.
Kata Ukun, Pemerintah Papua dan Pemerintah Pusat secepatnya bisa saling sinkronisasi maupun koordinasi untuk memantapkan persiapan Papua sebagai tuan rumah nantinya, apalagi event Peparnas tidak boleh dipisahkan dengan penyelenggaraan PON 2020.
“Harusnya kita terus lakukan koordinasi dengan pemerintah Papua dan NPC Indonesia agar apa yang menjadi kendala, bisa kita berikan masukan agar sukses Peparnas. Koordinasi sangat penting sekali karena iven ini milik kita bersama,” katanya.
Ketua NPC Papua Jaya Kusuma berharap, Peparnas bisa dipertandingkan di tanah Papua, sebab ini menjadi pembuktian bahwa atlet difabel yang dinilai masih kurang diperhatikan bisa mengharumkan dan membanggakan kontingen Papua di Peparnas 2020 mendatang.
“Saya rasa pemerintah tetap melihat dan bantu, hanya saja perlu lagi melihat sejauh mana prestasi yang telah di torehkan anak-anak Papua. Mereka andalan Indonesia dan Papua harus bangga bisa memiliki asset terbaik kedepannya, bukan hanya Peparnas, namun multi event lainnya, apalagi kita inginkan anak Papua berlaga di Olimpiade dan kami miliki atlet yang bisa capai itu,” ujarnya.
Jaya Kusuma menambahkan, akses disabilitas tetap harus disediakan, pasalnya ia tidak menapik askes tersebut masih sangat jarang ditemukan di Papua. Sehingga diharapkan dengan menjadi tuan rumah Peparnas 2020 adanya koordinasi NPC Papua, PB PON maupun dari Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini Gubernur Papua Lukas Enembe.
“Kami dari NPC Papua sangat berharap bisa bertemu dengan Gubernur Papua yang juga Ketua Umum PB PON 20 Papua maupun Disorda Papua untuk membicarakan tuan rumah Peparnas ke depan seperti apa. Ini juga bagian dari sukses penyelenggaraan maupun prestasi Papua di tingkat Nasional, berharap tidak lagi dipindahkan karena Peparpenas pelajar ini kita sudah tidak jadi tuan rumah,” katanya.
NPC Papua menjanjikan bakal memberikan prestasi gemilang untuk tanah Papua. Apalagi menurut Jaya Kusuma, prestasi sebelumnya di Peparnas, Papua terus berada di peringkat ke lima besar se-Indonesia.
“Peparnas, Jawa Barat, Papua peringkat lima besar, Kejurnas ini pun juga Lima besar. Apalagi tuan rumah kebanggan atlet dan motivasi untuk tunjukan prestasi mereka di masyarakat Papua. Kita bisa lebih baik dari Lima besar dengan persiapan yang matang karena sebagian atlet ada TC di luar Papua dan kita turunkan atlet pelatnas dan mereka pasti dulang medali emas bagi kontingen Papua di Peparnas 2020,” ujarnya. (*)
Editor : Edho Sinaga