Negara-negara pasifik minta bantuan PBB soal pengungsi

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,

New York, Jubi – Negara-negara kepulauan di Pasifik meminta perhatian Perserikatan Bangsa-bangsa mengatasi masalah pengungsi. Pernyataan itu disampaikan para pemimpin negara-negara Pasifik di hadapan pertemuan tingkat tinggi PBB yang membahas masalah pengungsi dan migrasi di dunia.

Menteri Keadilan Nauru, David Adeang meminta bantuan untuk menangani nasib pengungsi yang dalam keadaan tidak menentu di wilayah mereka. Ia menggambarkan kamp pengungsi di Nauru yang dibangun oleh pemerintah Australia sebagai model inovatif yang telah menghindarkan ribuan pengungsi menjadi korban tewas di lautan.  

Meski kamp pengungsi di Nauru dan Papua Nugini dikritik banyak pihak, namun Adeang mengaku dirinya bangga dengan sistem tersebut karena efektif mencegah jatuhnya korban nyawa lebih banyak.

“Nauru mengundang negara-negara lain untuk membantu dan mencari penampungan yang lebih baik sebagai solusi bagi para pengungsi. Saya mendesak negara-negara di PBB sekarang untuk membantu kami membangun rumah permanen bagi 924 pengungsi yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak,” ujarnya.

Sementara, Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato secara terus terang mengatakan bahwa negara-negara di dunia harus membuat satu sistem transparan untuk penanganan pengungsi.

Ia membagi pengalaman Papua Nugini dalam soal penanganan krisis pengungsi. Penduduk di pulau Carteret terpaksa bermigrasi bukan hanya karena meningkatnya tinggi muka air laut, melainkan juga karena banyaknya pengungsi di pulau Manus.

Sementara, Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama mengatakan bahwa Fiji telah menawarkan diri untuk menampung para pengungsi yang terancam karena perubahan iklim dari Kiribati dan Tuvalu. Namun, itu membutuhkan bantuan internasional.

Berbeda dengan lainnya, Australia mengklaim diri sebagai salah satu pemimpin di dunia dalam hal menangani pengungsi. “Australia punya sejarah panjang menangani migrasi,” ujar Menteri Imigrasi, Peter Dutton. (*)

 

Related posts

Leave a Reply