Negara Asia Tenggara diminta bentuk badan perlindungan pengungsi

Papua
ASEAN, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) diminta segera membentuk badan perlindungan khusus pengungsi di kawasan. Dorongan itu mengingat beberapa negara di Asia Tenggara sering menjadi tujuan para pengungsi, salah satunya dari etnis Rohingya, yang ingin menyelamatkan diri dari persekusi di negara asalnya.

Read More

Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Indonesia untuk Komisi HAM antar Pemerintah ASEAN (AICHR), Yuyun Wahyuningrum, Kamis (25/6/2020).

Menurut Yuyun, ASEAN juga perlu segera membuat protokol atau cara yang dapat diterapkan bersama untuk memastikan keselamatan dan keamanan para pengungsi. Ia mengatakan Pemerintah Indonesia dapat memimpin pembahasan mengenai pembentukan protokol dan badan perlindungan itu pada temu puncak negara-negara ASEAN.

Baca juga : Kebebasan media di Asia jadi sorotan

Polusi udara Thailand ganggu pertemuan para menteri keuangan

Virus Corona menjadi “momok” bagi dunia

10 negara ASEAN rencananya akan menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-36 secara virtual pada hari ini (26/6/2020).

Desakan AICHR terkait pengungsi salah satunya dilatari penolakan beberapa negara ASEAN terhadap para pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di lautan.

Meskipun negara lain menolak, pemerintah dan masyarakat Indonesia memilih membuka pintu untuk pengungsi Rohingya mengingat mereka telah melalui perjalanan berbahaya di lautan demi mencari tempat berlabuh.

Belum lama ini, 94 pengungsi Rohingya diselamatkan oleh warga Lancuk, Aceh Utara, Provinsi Aceh, dan mereka dievakuasi ke daratan setelah terombang-ambing di perairan dekat pantai sejak Rabu (24/6/2020).

Aksi kemanusiaan itu bukan pertama kalinya dilakukan warga Aceh, karena pada 2015 masyarakat setempat juga menerima pengungsi Rohingya setelah mereka ditolak berlabuh di Malaysia dan Thailand.

“Sekali lagi, warga Aceh menunjukkan sikap kemanusiaan, kualitas pemimpin, murah hati, dan aksi solidaritas kepada mereka yang terpaksa melarikan diri dari rumahnya demi menghindari persekusi,” ujar Yuyun menjelaskan.

Ia juga menyambut baik pernyataan sikap Pemerintah Indonesia yang berkomitmen melindungi para pengungsi. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply