Natal bersama suku Mee di Merauke momentum pererat tali persaudaraan

Ilustrasi, perayaan Natal – Jubi/Tempo.co
Ilustrasi, perayaan Natal – Jubi/Tempo.co

“Tema yang diusung hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang,”

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Merauke, Jubi – Sekretaris Panitia Natal Keluarga besar suku Mee Kabupaten Merauke, Jack Tebay,  mengatakan tujuan menggelar Natal bersama juga untuk memupuk hubungan persaudaraan sesama suku Mee, yang ada di Merauke dan Wilayah selatan pada umumnya. Tercatat perayaan Natal akan diselenggarakan pada tanggal 28 Desember 2019 besok.

“Tema yang diusung hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang,” kata Jack Tebay, Kepada Jubi, Kamis (26/12/2019).

Baca juga : Ini pesan malam Natal di gereja KSK dan KR Nabire

Mahasiswa : Biarkan perayaan Natal damai tanpa operasi militer

Kader HMI amankan Misa Malam Natal di Manokwari

Tebay mengatakan, panitia penyelenggaraan Natal telah dibentuk pada 12 November 2019 lalu. Sedangkan kesepakatan perayaan Natal yang akan digelar itu telah disepakati bersama oleh suku Mee.

“Penyelenggaraan Natal ini telah disepakati bersama oleh komunitas masyarakat yang berada di Kabupaten Merauke. Karena pada tanggal 28 itu semua aktivitas dari gereja-gereja maupun jemaat-jemaat itu sudah berkurang dan tenang,” kata Tebay menambahkan.

Komunitas masyarakat Mee di Merauke akan datang dari berbagai daerah Selatan. Bahkan  dari daerah lain untuk mengikuti perayaan natal bersama. Ia mengimbau kepada semua masyarakat yang ada di Asmat mappi Boven digoel dan selatan berkunjung ke Merauke menghadiri Natal tersebut.

Perayaan itu juga diisi dengan penggalangan dana dengan melakukan “eba mukai”  atau alas tikar sesuai tradisi budaya suku Mee.

“Kami melakukan basar dan sumbangan sukarela dari masing-masing keluarga. Kami tidak membuat proposal lalu mengajukan ke Pemerintah Kabupaten atau provinsi,” katanya.

Ketua Panitia Natal Suku Mee, Jhon Kayame mengatakan momentum Natal keluarga Suku Mee juga mengundang suku lain untuk berkumpul bersama untuk merayakan sukacita Natal. Langkah itu sebagai pengakuan saudara sesama suku  Mee yang ada di wilayah Selatan.

“Sesuai tradisi dari tahun ke tahun bahwa Pada momentum Natal ini kami biasa mengundang suku Marind suku Toraja suku Batak dan lainnya untuk berpartisipasi dalam Natal ini,” kata kayame. (*).

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply