Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kejelasan tiga pemain magang di Persipura mulai mendapatkan titik terang. Jacksen Tiago selaku pelatih kepala menjelaskan, dari tiga pemain muda yang lolos dalam tahapan seleksi beberapa waktu, satu orang dinyatakan gugur dan gagal masuk dalam skuad Persipura musim kompetisi 2020.
Tiga pemain magang tersebut diantaranya, Wulf Kluivert Shevcengko Horota, Yosse Maniagasim, dan Hanny Kobak. Dari ketiga pemain tersebut, JFT sapaan akrabnya mengatakan hanya Wulf Kluivert Shevcengko Horota yang dapat mencuri perhatiannya.
“Kalah Wulf, saya rasa dia diatas rata-rata. Kalau Yosse dalam uji tanding kemarin dia menunjukkan performa yang sangat mengecewakan, dia harus ada pada sebuah perubahan karena saya melihat kemampuan dia awalnya di Batu bagus sekali,” kata JFT, Rabu (19/2/2020).
Dikatakan, penurunan performa Yosse terlihat saat tim menjalani pemusatan latihan Yogyakarta. Padahal, menurut pelatih berkebangsaan Brasil tersebut, Yosse cukup berkembang saat tim menjalani pemusatan latihan di Kusuma Agrowisata, Kota Batu, Malang, Jawa Timur.
“Kondisi dia (Yosse) membuat kami sangat kuatir soal keberadaan dia di tim Persipura. Waktu lawan Sulut United, dia melakukan beberapa hal yang tidak wajar sebagai seorang pesepakbola apalagi keberadaannya di klub seperti Persipura,” ujarnya.
Sedangkan untuk Hanny Kobak, JFT mengaku sudah mengembalikannya ke klub asalnya.
“Kami terpaksa melepas Kobak karena tidak ada peningkatan sama sekali waktu kami TC di Batu. Mungkin karena cidera, tetapi pasca cidera dan bergabung latihan bersama tim, selain kemampuan teknisnya kelihatan sekali dari aspek mental dia belum siap sekali untuk gabung ke tim Persipura,” katanya.
Sebelumnya Wulf Kluivert Shevcengko Horota atau biasa disapa Wulf mengaku siap berjuang dan bekerja keras untuk dapat dipercayakan dalam skuad Persipura musim ini.
“Saya akan bekerja keras. Ini kesempatan yang tidak mungkin saya sia-siakan. Semua anak muda Papua mempunyai keinginan untuk membela Persipura, dan ini menjadi kesempatan saya. Karena tidak semua anak Papua mempunyai kesempatan yang saya miliki saat ini,” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga