Muncul desakan Erdogan mundur saat nilai tukar uang Turki anjlok

endorgan, Papua
Recep Tayyip Erdogan - Antara/Reuters.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Kelompok oposisi pemerintah Turki meminta Presiden Recep Tayyip Erdogan mundur terkait penurunan nilai mata uang lira yang anjlok hingga 15 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Para politikus oposisi di parlemen Turki menganggap inflasi ini menggiring Turki menghadapi apetaka paling gelap dalam sejarah.

“Belum ada bencana seperti ini dalam sejarah Republik Turki,” kata pemimpin oposisi dari Partai Rakyat Republik, Kemal Kilicdaroglu, Selasa (23/11/2021) kemarin.

Baca juga : Erdogan bertemu Biden, singgung pembelian pesawat tempur
Lagi, ratusan personil militer Turki ditangkap dengan tuduhan kudeta Erdogan
Erdogan dan Trump bersepakat untuk sejumlah isu di Libya

Kilicdaroglu menyalahkan Erdogan, yang telah memimpin Turki sejak 2003, sebagai penyebab nilai lira yang terus terperosok. “Pada titik ini, Anda (Erdogan) adalah masalah keamanan nasional mendasar bagi Republik Turki,” katanya.

Mantan perdana menteri Turki, Ahmet Davutoglu, sekaligus bekas sekutu Erdogan, menganggap kebijakan ekonomi sang presiden merupakan bentuk pengkhianatan dan bukan soal ketidaktahuan.

Sejauh ini, Erdogan telah memangkas suku bunga bank sentral yang ia yakini dapat menggenjot ekspor, investasi, dan lapangan pekerjaan. Di sisi lain, sebagian ekonom menilai penurunan suku bunga adalah kebijakan yang sembrono.

Warga Turki mengatakan bahwa penurunan Lira telah menjungkirbalikkan anggaran rumah tangga dan rencana pada masa depan.  Kilicdaroglu, Davutoglu dan beberapa pemimpin oposisi lainnya telah mengumumkan pertemuan darurat guna membahas masalah inflasi lira yang terbesar kedua selama sejarah.

Per Selasa (23/11/2021), nilai tukar lira terhadap dolar AS terus merosot hingga 15 persen. Inflasi menyebabkan sejumlah harga barang dan komoditas mulai naik, membuat warga Turki mempertimbangkan kembali pengeluaran bulanan hingga rencana liburan. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Leave a Reply