Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia (MI) Papua menggelar seleksi bagi para atlet yang dipersiapkan tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020.
Wakil Ketua Pengprov MI Papua, Daud Ngabalin, mengatakan seleksi ini dilaksanakan untuk mencari tim inti muaythai pada tiga kelas.
“Seleksi hari ini dalam rangka mencari tim kita dari tiga kelas yang digelar seleksi, dua kelas atletnya harus didampingi terus jangan sampai selama latihan atlet alami cedera ataupun over (kelebihan berat badan),” Kata Daud Ngabalin, kepada wartawan, di Jayapura, Rabu (9/10/2019) malam.
Ngabalin mengatakan atlet dari tiga kelas yang diseleksi ini tetap jalan mengikuti latihan, sampai nanti tim pelatih melihat siapa yang pantas dan layak perkuat tim utama.
Mantan karateka Papua ini mengakui para atlet ini potensi yang diharapkan mampu raih medali dan jika dilepas sekarang maka ada daerah lain yang siap mengambil seperti Jawa Timur.
“Kita minta kepada pelatih untuk para atlet ini tetap latihan, kita tinggal jaga jikalau ada atlet performanya kurang bagus akan digantikan atlet lain,” katanya.
“Kita masih ada waktu dalam 10 bulan ini untuk mempersiapkan dan dari masing-masing itu ada tiga kelas dan itu bisa didapatkan atlet dari Papua,” ujarnya.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Papua, Saharuddin Ita, menambahkan tidak semua cabang olahraga bela diri dilakukan seleksi, tetapi khusus cabor muaythai, karena akan menjalani TC atau pemusatan latihan ke luar Papua.
“Alasan muaythai memilih di TC di Malang karena mengikuti siklus dan di sana banyak turnamen dan itu akan menambah jam terbang bagi atlet sebelum melakukan try out di luar negeri,” katanya.
Pelatih kepala Muaythai PON Papua, Doni Ayorbaba, menjelaskan seleksi yang dilaksanakan masing-masing pada kelas 45kg, kelas 57kg, dan kelas 43kg putra. Serta satu partai hiburan di kelompok putri antara Paula Saruke melawan Iriani Labagai.
Seleksi atlet muaythai PON Papua dilaksanakan di sasana Rebhali, kompleks Puri Kanaan Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua. (*)
Editor: Jean Bisay
