Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Senin (2/8/2021) petang kemarin melayangkan somasi ke Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait tudingan bisnis obat Ivermectin dan impor beras. Teguran tertulis itu disampaikan melalui kuasa hukumnya Otto Hasibuan.
“Kami baru mengirim surat somasi tertulis kepada ICW tadi sore. Jadi, kita menunggu respons mereka [hari ini],” ujar Otto, Senin (2/8/2021) malam.
Baca juga : Ini pola gangguan peretasan aktivis anti korupsi saat Konper KPK
Presiden didesak buka penggunaan dana Covid-19
Hadapi Covid-19, Presiden Jokowi pastian Napi korupsi tak dibebaskan
Meski Otto enggan menyampaikan detail somasi tersebut berikut tindakan yang bakal ditempuh jika ICW tidak menjalankan apa yang tertuang dalam surat somasi.
Seblumnya, dalam jumpa pers Kamis (29/7/2021), Moeldoko melalui Otto meminta ICW membuktikan tuduhan mengenai keterlibatan dirinya dalam bisnis obat Ivermectin dan impor beras.
Jika tidak bisa membuktikan, maka ICW harus meminta maaf secara terbuka dan mencabut pernyataan. Apabila ICW tidak mampu melakukan itu semua, Moeldoko akan mengajukan laporan ke kepolisian.
Somasi ini menindaklanjuti hasil temuan ICW yang mengungkapkan dugaan keterlibatan Moeldoko dan sejumlah politikus dalam peredaran obat terapi Covid-19 Ivermectin.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana membenarkan pihaknya sudah menerima somasi dari Moeldoko. Saat ini ICW sedang mempelajari somasi dimaksud bersama dengan tim kuasa hukum.
“ICW sudah menerima surat somasi yang dilayangkan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, melalui kuasa hukumnya. Untuk itu, kami bersama dengan sejumlah kuasa hukum sedang mempelajari poin-poin yang tertuang dalam somasi tersebut,” kata Kurnia saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).
ICW menyebut Moeldoko mempunyai hubungan dengan Wakil Presiden PT Harsen Laboratories Sofia Koswara. PT Harsen Laboratories adalah perusahaan yang memproduksi Ivermectin.
Menurut ICW, Sofia adalah direktur dan pemegang saham di PT Noorpay Perkasa. Saat yang sama, anak Moeldoko yang bernama Joanina Rachma adalah pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut.
Moeldoko sudah angkat suara. Ia membantah informasi yang disampaikan ICW terkait keterlibatannya dalam bisnis obat Ivermectin. “Itu tuduhan ngawur dan menyesatkan,” kata Moeldoko lewat keterangan tertulis, Kamis pekan lalu. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol