Secara perlahan misionaris bisa menguasai pulau raksasa ini. Dua misi yang dikenal dengan sebutan Order of the Sacred Heart pada tahun 1885 dan misi Anglikan pada tahun 1891 kemudian dicatat sebagai awal Gerakan Kargo, yang membawa Mitos Mansren di West Papua yang mencapai puncaknya saat Perang Dunia II.
Tahun 1828, Belanda mengambil alih bagian Barat pulau raksasa ini (West Papua). Jerman yang sangat serius pada masa tersebut, melihat peluang menguasai New Guinea melalui Emma Forsyth, seorang keturunan Samoa. Perempuan Samoa ini ternyata telah membangun kerajaan kecil yang berpusat di York Islands, antara New Britain dan New Ireland. Dengan cepat, perempuan Samoa ini menyambut keinginan perusahaan Jerman untuk memindahkan kantor pusat mereka di atas tanah miliknya, di Kokopo, New Britain, karena malaria menghantam orang-orang perusahaan di New Guinea.