Peretas itu menargetkan pegawai pemerintah, lembaga think tank, anggota staf universitas dan individu yang bekerja pada masalah proliferasi nuklir.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Washington, Jubi – Microsoft Corp mengungkap pengambil kontrol domain web yang digunakan kelompok peretas yang disebut “Thallium” untuk mencuri data. Thallium diyakini beroperasi dari Korea Utara. Peretas itu menargetkan pegawai pemerintah, lembaga think tank, anggota staf universitas dan individu yang bekerja pada masalah proliferasi nuklir.
Kebanyakan target berbasis di Amerika Serikat, Jepang dan juga Korea Selatan, kata perusahaan itu.
Baca juga : Pegiat hak asasi manusia Maroko menjadi sasaran peretas
AS tuding agen Rusia terlibat konspirasi peretasan global
Peretas coba bobol sistem partai demokrat
Thallium memperdaya korbannya melalui teknik yang dikenal sebagai “spear phishing”, menggunakan email yang tampaknya kredibel saat pertama kali dilihat.
Microsoft mengatakan pihaknya kini mengendalikan 50 domain web yang digunakan kelompok tersebut untuk menjalankan operasinya, menyusul kasus yang diajukan terhadap kelompok peretas itu di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia dan putusan pengadilan selanjutnya.
Thallium menggunakan malware untuk merusak sistem dan mencuri data. Tak hanya itu, Thallium juga merupakan kelompok keempat yang mendorong Microsoft menempuh jalur hukum. (*)
Editor : Edi Faisol