Mesir keluar dari koalisi keamanan anti-Iran

Mesir Papua
Ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

Pukulan terhadap strategi Amerika untuk mengekang kekuasaan Iran

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Riyadh, Jubi  – Mesir telah keluar dari upaya Amerika Serikat untuk membentuk “NATO Arab” dengan sekutu penting Saudi Arabia. Langkah Mesir itu merupakan pukulan terhadap strategi Amerika untuk mengekang kekuasaan Iran.

Mesir menyampaikan keputusannya kepada Amerika Serikat dan peserta lain di Aliansi Keamanan Timur Tengah, atau MESA, sebelum pertemuan yang diselenggarakan pada Minggu (7/4/2019) di Riyadh, Arab Saudi.

Baca juga : Mesir eksekusi sembilan orang dalam kasus pembunuhan Jaksa

Sarapan dengan wanita Saudi, pria Mesir ini terancam dipenjara

Mesir hukum mati 75 demontran pendukung Ikhwanul Muslimin

Kairo tidak mengirim delegasi ke pertemuan tersebut, yang terakhir diselenggarakan untuk menggolkan upaya pimpinan AS guna mengikat sekutu Arab Muslim Sunni ke dalam satu kesepakatan keamanan, politik dan ekonomi guna menangkal Iran Syiah, kata sumber itu.

Satu sumber Arab yang tak ingin disebutkan jati dirinya menyebutkan Mesir menarik diri dengan alasan Kairo meragukan keseriusan gagasan tersebut, masih ingin melihat cetak biru yang menjelaskannya, dan akibat bahaya bahwa rencana itu mungkin meningkatkan ketegangan dengan Iran.

Ketidaktentuan mengenai apakah Presiden AS Donald Trump akan meraih masa jabatan kedua tahun depan dan kemungkinan penggantinya mencampakkan gagasan itu juga memperkuat keputusan Mesir, kata sumber Arab tersebut.

“Itu tak berjalan dengan mulus,” kata satu sumber Arab Saudi mengenai gagasan tersebut.

Baca juga : Dituduh jadi mata-mata, mantan presiden Mesir dipenjara

Kapal pengungsi terbalik di Mesir

Satu dokumen rahasia Gedung Putih yang dilihat oleh Reuters tahun lalu menyebutkan gagasan itu pertama kali diusulkan oleh Arab Saudi pada 2017, juga bertujuan membatasi pertumbuhan Rusia dan China di wilayah tersebut.

Kedutaan Besar Mesir di Washington dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar. Selain Amerika Serikat dan Arab Saudi, peserta MESA meliputi Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman dan Jordania.

Dua hari setelah pertemuan Riyadh, Presiden Mesir, Abdel Fattah As-Sisi mengunjungi Washington mengadakan pembicaraan dengan Trump. Sebelum pertemuan itu, Trump mengatakan akan membicarakan masalah keamanan, tapi tidak jelas apakah mereka membahas masalah MESA. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply