Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Salah satu potensi yang dimiliki masyarakat di Kampung Salamepe, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke adalah gambir. Hanya saja, saat ini harga jual komoditas ini sangat menyedihkan. Betapa tidak, para tengkulak membeli dengan harga Rp 2.000/kg.
“Harga ini masih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang dijual hanya Rp 500/kg,” kata seorang warga Kampung Salamepe, Rony Wigo kepada Jubi Jumat (22/2/2019).
“Mau tidak mau masyarakat menjual, karena menjadi sumber pendapatan untuk bisa mendapatkan uang sekaligus memenuhi kebutuhan hidup setiap hari,” tambahnya.
Biasanya, lanjut dia, tengkulak yang membeli datang dari Bade, Kabupaten Mappi. Karena lebih dekat dibandingkan dengan Distrik Okaba.
Secara umum, katanya, masyarakat menebang pohon gambir pada musim kemarau. Sekaligus dikeluarkan kulitnya, lalu dicincang dan dijemur. Kalau musim hujan agak susah, mengingat sulitnya mendapatkan panas matahari.
Ditambahkan, selain gambir, juga ikan maupun daging rusa yang biasa dijual masyarakat.
“Itu saja menjadi harapan hidup, sehingga mereka bisa membeli beras maupun kebutuhan lain,” katanya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Soter Kamiawi, minta pemerintah setempat memberikan perhatian kepada masyarakat setempat, berkaitan dengan potensi mereka.
“Kan umumnya masyarakat di Kampung Salamepe adalah orang asli Papua. Sehingga harus mendapat perhatian khusus pemerintah, agar hasil alam mereka yang sudah dikerjakan susah payah, dapat dijual dengan harga menggembirakan juga,” pintanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari