Menteri PUPR tinjau bangunan rusak pasca demo anarkis

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat berdiskusi dengan Wali Kota Jayapura saat melakukan penunjauan di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan – Jubi/Roy Ratumakin.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat berdiskusi dengan Wali Kota Jayapura saat melakukan penunjauan di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan – Jubi/Roy Ratumakin.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP) RI, Basuki Hadimuljono meninjau sejumlah bangunan dan fasilitas umum yang rusak akibat demo yang berujung rusuh di Jayapura, Papua, Selasa (3/9/2019).

Read More

Dalam peninjauan tersebut, Menteri PUPR ditemani oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Papua Osman Marbun berkeliling melihat bangunan dan fasilitas umum dari wilayah batas kota Waena, Kota Jayapura hingga Kota Jayapura.

“Saya ke sini atas perintah presiden segera membersihkan dan memperbaiki kantor-kantor yang rusak atas kejadian kemarin,” kata Basuki kepada wartawan, Selasa (3/9/2019) di ruang VIP Room Bandar Udara, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Basuki mengatakan, proses perbaikan sejumlah bangunan yang rusak akan dimulai hari ini. Ia juga tengah mendata tingkat kerusakan bangunan mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.

“Kalau berdasarkan inventarisasi mudah-mudahan tidak terlalu berat, dan sudah kita perbaiki mulai hari ini,” katanya.

Disinggung soal sumber dana perbaikan bangunan dan fasilitas umum, Basuki mengatakan seluruh pembiayaan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN).

Di sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen menyayangkan aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan di Papua. Menurutnya, ada banyak fasilitas publik yang rusak akibat kejadian ini.

“Situasi ini embrionya kan di Surabaya, yang membias sampai sekarang ini. Saya meminta kepada kita semua harus bisa mengendalikan diri dan jangan sampai terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin membuat Papua menjadi tidak terkendali,” katanya.

Kata Sekda Hery, akibat aksi demo tersebut ada beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemerintah Provinsi Papua merasa trauma dan takut untuk datang ke kantor.

“Hampir sebagian peralatan kantor dijarah, mulai dari komputer dan televisi. Selain itu, berkas-berkas yang ada di dalam lemari dan diatas meja di obrak abrik,” ujarnya. (*)

Editor : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply