Menteri PPPA kecam penyerangan terhadap Nakes dan guru di Papua

papua
Ilustrasi perempuan dan anak, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta. Jubi – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengecam penyerangan terhadap tenaga kesehatan dan guru di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Menteri mengatakan negara harus hadir dan menggunakan kekuatan yang diperlukan untuk mengeliminasi semua potensi ancaman terhadap warga Papua demi tegaknya hak asasi dan keadilan sosial di Papua.

Read More

“Masyarakat khususnya perempuan dan anak sebagai kelompok yang rentan harus mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak untuk dapat hidup aman,” kata Bintang menambahkan.

Baca juga :  Gubernur sampaikan duka cita wafatnya Nakes di Pegubin

Komnas HAM Papua: Motif pelaku peristiwa Pegubin patut dipertanyakan

Pada masa Otsus, perempuan Papua tetap terlantar di tanahnya sendiri

Ia menegaskan  perempuan dan anak harus bebas dari segala aksi kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa.

Ia mengutip prinsip The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW) yakni perlindungan dan penegakan hak perempuan yang paling komprehensif serta sangat penting karena hal itu telah menjadikan segi kemanusiaan perempuan sebagai fokus dari keprihatinan HAM.

Pernyataan Bintang itu terkait pembakaran Puskesmas Kiwirok yang dilakukan kelompok bersenjata yang mengakibatkan tewasnya  tenaga kesehatan Gabriella Meilani.

“Hal tersebut sangat memprihatinkan, khususnya ketika nakes sedang menjalankan pengabdian kepada masyarakat,” kata Bintang menegaskan.

Menurut Bintang, Kemen PPPA akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan pendampingan baik psikolog, hukum dan reintegrasi dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak bagi perempuan korban kekerasan insiden penyerangan tenaga kesehatan dan guru di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

“Saya beserta jajaran Kemen PPPA menyatakan duka cita sedalam-dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan nakes Gabriella Meilani serta hilangnya Gerald Sokoy yang telah mendedikasikan hidupnya melayani warga masyarakat pedalaman di Papua khususnya di Kabupaten Pegunungan Bintang,” katanya. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply