Papua No.1 News Portal | Jubi
Nouméa, Jubi – Menteri Luar Negeri Prancis, Sebastien Lecornu, telah menggiatkan kembali komite tetua-tetua Kaledonia Baru agar membantu memandu pembahasan publik karena perpecahan terkait masalah kemerdekaan wilayah itu semakin besar.
Komite beranggotakan 12 orang itu, yang pertama kali ditunjuk pada 2017 atas perintah mantan Perdana Menteri Prancis Édouard Philippe, ditugaskan untuk mengawasi penggunaan kata-kata yang digunakan selama kampanye referendum untuk menghindari kekerasan dan ketegangan. Komite tersebut termasuk janda dari pemimpin pro-kemerdekaan Jean-Marie Tjibaou, Marie-Claude Tjibaou, serta ketua Human Rights League, Elie Poigoune.
Menteri Lecornu, yang melakukan kunjungan resmi ke Nouméa segera setelah referendum kemerdekaan baru-baru ini, menekankan pentingnya waspada untuk menghindari kekerasan terulang kembali.
Politisi-politisi pro-kemerdekaan menegaskan mereka akan menggunakan hak mereka di bawah Kesepakatan Nouméa dan mendesak pelaksanaan referendum ketiga sebagai upaya dekolonisasi.
Pihak anti-kemerdekaan, termasuk Presiden Thierry Santa, menentang plebisit yang sama, memperingatkan bahwa referendum itu berpotensi mengarah pada kekerasan.
Sebelumnya Lecornu, yang akhirnya berbicara di Nouméa setelah menyelesaikan karantina selama dua minggu, telah memperingatkan orang-orang Kaledonia Baru agar tidak mengancam kekerasan – seperti yang terjadi pada tahun 1980-an – bisa terulang kembali. Ia juga sudah mulai bertemu dengan pemimpin-pemimpin politik.
Lecornu juga berkata ia tersinggung dengan pernyataan pihak anti-kemerdekaan bahwa Prancis itu pasif dan kurang terlibat dalam penanganan referendum yang baru diadakan.
Ia dikarantina di Komisi Tinggi Prancis di Nouméa sejak dia tiba dari Paris hampir dua minggu lalu, segera setelah referendum kedua rampung. Selama diisolasi, ia juga mengadakan diskusi melalui tautan video setiap hari dengan politisi-politisi terkemuka Kaledonia Baru yang mewakili pihak anti dan pro-kemerdekaan.
Sebelum referendum, Perdana Menteri Prancis yang baru, Jean Castex, berkata ia juga akan bertemu dengan pemimpin-pemimpin Kaledonia Baru sesegera mungkin. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo