Menlu negara-negara PIF tekankan pentingnya kerja sama regional

Bendera-bendera negara anggota Forum Kepulauan Pasifik (PIF) di Nauru. - New Zealand Herald/Jason Oxenham

| Papua No.1 News Portal | Jubi

Auckland, Jubi – Menteri-menteri luar negeri dari negara-negara anggota Forum Kepulauan Pasifik (PIF) meminta negara-negara anggotanya untuk sama-sama bekerja dalam menghadapi Covid-19 dan dampaknya.

Read More

Menteri-menteri tersebut telah mengeluarkan pernyataan bersama, menerangkan bahwa pandemi ini telah menyebabkan sejumlah tantangan yang berbeda bagi kawasan Pasifik.

Fitur geografis daerah kepulauan, infrastruktur kesehatan yang terbatas, dan cara kehidupan Pasifik yang komunal, berarti bahkan satu kasus Covid-19, di negara mana pun, merupakan ancaman yang besar bagi masyarakat.

Menurut para menteri, Covid-19 juga semakin menyulitkan ancaman yang sudah dihadapi wilayah Blue Pacific sebelumnya, termasuk yang paling buruk, perubahan iklim. Contohnya seperti ditunjukan oleh serangan Siklon Tropis Harold, yang merenggut nyawa dan menimbulkan kerusakan melaus di Kepulauan Solomon, Vanuatu, Fiji dan Tonga, pada bulan April lalu. Covid-19 telah mempersulit upaya untuk penanggulangan dan pemulihan serta penyaluran bantuan pasca-Harold.

Para menteri mengatakan PIF telah menggunakan Deklarasi Biketawa, yang mengakui bahwa, pada saat-saat krisis, semua tindakan yang diambil harus dengan dasar bahwa negara-negara Kepulauan Pasifik adalah sebuah keluarga besar.

Dalam pertemuan Forum Menteri-menteri Luar Negeri dan Satuan Tugas Regional baru-baru ini, ketua PIF, Perdana Menteri Tuvalu, Kausea Natano, menegaskan kembali konsep te fale-pili. Makna harfiah konsep ini mengacu pada rumah yang berdekatan satu sama lain, dan menyiratkan bahwa semua rumah tangga memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan melindungi tetangga mereka.

Di kawasan Pasifik, menurut pernyataan para menteri, nilai-nilai kita mendorong kita untuk mengingat tanggung jawab bersama. Ini termasuk tanggung jawab kita untuk diri kita sendiri, tetapi juga yang lebih penting, kepada orang tua kita, keluarga kita, komunitas kita, bangsa kita, dan wilayah kita.

Sebelumnya, Natano telah mendesak agar sebuah retret pemimpin-pemimpin PIF virtual khusus diadakan akhir tahun ini, akibat pandemi Covid-19 KTT PIF tahun ini di Vanuatu telah dibatalkan. Sesi virtual khusus sendiri akan membahas masalah-masalah penting yang merupakan kekhawatiran mereka bersama, seperti dampak berkelanjutan dari pandemi Covid-19 di wilayah Pasifik. (RNZI)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply