Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Manajemen PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua mengharapkan masyarakat ikut mengawasi penyaluran bahan bakar minyak atau BBM di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Hal itu disampaikan Ketua Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri 2019 PT Pertamina Marketing Operation Region atau MOR VIII, Fanda Chrismianto di Jayapura, Papua, Senin (20/5/20190).
“Jika ada pelanggaran, masyarakat bisa menghubungi call center Pertamina di nomor 135 dan media sosial@pertamian_mor8 (IG& Twitter). Kami akan menindaknya sesuai tahapan yang ada, bahkan bisa melakukan pemutusan kerjasama dengan mitra Pertamina baik SPBU dan SPBN yang ada,” kata Fanda.
Fanda memprediksi menjelang Hari Raya Idul Fitri akan ada kenaikan permintaan hingga 8 persen untuk kerosene atau minyak tanah. Kenaikan permintaan itu terjadi karena bertambahnya permintaan pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar di berbagai titik strategis.
“Kami tidak punya kewenangan menentukan titik lokasi operasi pasar, itu merupakan pemerintah daerah. Jika tidak ada surat dari pemerintah daerah, kami juga tidak akan mengeluarkan stok BBM untuk operasi pasar,” tambahnya.
Pjs General Manager PT Pertamina MOR VIII, Salahuddin menyatakan pembentukan Ketua Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2019 dilakukan untuk mengantisipasi meningkatkan kebutuhan BBM dan LPG di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Menurutnya, Satgas RAFI 2019 itu melibatkan 48 personil Satgas, dan 547 personil operasional yang bersiaga mulai 21 Mei hingga 20 Juni 2019.
“Kami menyiapkan 218 mobil tanki dan truk, serta memanfaatkan armada mobil tangki industri. Kami juga mempersiapkan 20 kapal tanker, delapan unit pesawat udara, dan 59 unit kapal laut pengangkut BBM. Untuk (mengantisipasi kenaikan permintaan) LPG, Pertamina juga menyiapkan 14 agen siaga dan 43 sub agen siaga di seluruh wilayah Maluku Papua,” katanya.
Menurutnya, pada pekan lalu pihaknya telah mengecek ketersediaan BBM di sejumlah terminal BBM dan DPPU di wilayah MOR VIII, termasuk di Terminal BBM Sorong, Terminal BBM Manokwari, Terminal BBM Wayame Ambon, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Sorong, DPPU Rendani, dan DPPU Pattimura pekan lalu. Salahuddin menyatakn stok BBM dan LPG Pertamina cukup untuk melayani kebutuhan pada bulan puasa dan lebaran 2019.
“Stok avtur per 20 Mei mencapai 23.440 kiloliter, cukup untuk melayani kebutuhan hingga 33,8 hari ke depan. Stok premium mencapai 24.817 kiloliter, cukup untuk melayani kebutuhan hingga 15,9 hari mendatang. Stok minyak tanah mencapai 19.116 kiloliter, mencukupi untuk kebutuhan selama 24,5 hari. Sedangkan stok solar atau biosolar mencapai 7.565 kiloliter, dan cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat hingga 19,9 hari ke depan,” ujar Salahuddin.
Pertamina MOR VIII juga memiliki stok Pertalite sebanyak 1.082 kiloliter (ketahanan stok 10,6 hari) dan Pertamax 18.200 kiloliter (ketahanan stok 27,6 hari). “Ketahanan stok itu sudah memperhitungkan kenaikan permintaan dan cadangan pengaman di wilayah MOR VIII,” kata Salahuddin. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G