Papua No. 1 News Portal | Jubi
Paniai, Jubi – Meki Nawipa, salah satu putra terbaik dari Kabupaten Paniai, Papua telah melunasi utang kontrakan mahasiswa suku Mee di Bogor, Jawa Barat.
Itu setelah para mahasiswa itu dikeluarkan oleh pemilik kontrakan, lantaran belum telat bayar tiga minggu.
“Untuk sisa utang Rp. 3 juta saya sudah lunasi. Saya serahkan dalam pertemuan dengan mereka (mahasiswa) di asrama Paniai Jakarta Utara, Sabtu, (25/8/2018),” kata Meki Nawipa kepada Jubi melalui teleponnya, Minggu, (26/8/2018).
Meki Nawipa yang telah mengungguli Pilkada Paniai yang dihelat pada 25 Juli 2018 lalu itu mengatakan, selain itu ia telah memerintahkan kepada pengurus Ipmanapandode setempat agar segera mencari kontrakan baru.
“Nanti mereka akan pindah ke kontrakan baru. Sudah, mereka sudah kasih tahu. Jadi kontrakan itu satu tahun Rp70 juta dan itu saya yang akan tanggung dengan uang pribadi. Tidak ada masalah, dalam waktu dekat akan segera saya berikan,” ujar Nawipa yang berprofesi sebagai penerbang ini.
Menurutnya, pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dia bersama Oktopianus Gobay akan dilantik menjadi Bupati dan Wakil bupati Paniai. Karena itu ke depan, pihaknnya berkomitmen terus meningkatkan pembangunan SDM, termasuk peningkatan asrama Paniai seluruh Indonesia.
“Ini tanggung jawab kita bersama, saya juga akan koordinasi dengan ketiga bupati di Meepago, di antaranya Nabire, Dogiyai dan Deiyai,” ucapnya.
Selain Meki Nawipa, kontrakan para mahasiswa itu tersebut telah dibantu oleh drg. Aloysius Giyai selaku Kepala Dinas Kesehatan Papua, Yohanes Adii, anggota DPRD Deiyai, Yosep Ukago, Yosua Douw dan lainnya.
“Sebenarnya ini tanggung jawab ke empat pemerintah daerah (Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai) tapi karena kondisinya darurat, jadi kami galang dana secara tertutup untuk bantu adik-adik kita Bogor,” kata dr. Anton Mote, intelektual Mee di Jayapura.
Mote menambahkan, dana tersebut langsung ditransfer ke rekening bendahara Ipmanapandode di Bogor.
“Ini tantangan unutk pemerintah daerah, kok dibiarkan begitu terlantar. Dana-dana pos pendidikan (mahasiswa) dikemanakan?,” ujarnya bertanya. (*)