Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) provinsi Papua selama tiga hari ke-depan, sejak Selasa (17/1/201) kemarin, menggelar tes bagi para pelatih
yang siap mengabdi sebagai mentor pada pusat pendidikan dan latihan pelajar (PPLP) Papua.
Kadisorda Papua melalui sekretarisnya Rivo Manangsang menyampaikan sebagai bagian dari peningkatan olahraga prestasi olahraga di Papua, salah satunya lewat pembinaan pada pusat pendidikan dan latihan pelajar (PPLP) dibawah naungan Disorda.
Dalam program kerja tahun ini menuju pelaksanaan PON 2020 di tanah Papua, Disorda Papua membuat suatu terobosan lewat salah satu program dalam pembenahan struktur kepelatihan di PPLP.
“Ini satu terobosan baru dan pertama kali, merupakan ide dari Kadisorda pa Yusuf Yambeyabdi, untuk dilakukan tes atau seleksi buat para pelatih PPLP,” jelas Rivo kepada awak jurnalis di-ruang kerjanya, Selasa (17/1/2017).
Manangsang akui dari sistim pembinaan di PPLP, memang jarang dilakukan tes seperti ini. Pelatih yang menangani atlet-atlet PPLP, lebih condong ditunjuk langsung dari dinas.
“Tes bagi para pelatih ini merupakan satu langkah maju yang baru pertama kali dilakukan Disorda. Sehingga bagi mereka yang berniat jadi pelatih PPLP wajib ikut tes,” akunya.
Demianus Heipon, salah satu anggota tim seleksi independen dari kalangan profesional akui animo para pelatih sangat tinggi. Hal itu nampak dari setiap pemaparan periodisasi program latihan, dapat dijelaskan dan dipahami secara baik.
“Animo dari para pelatih sangat baik. Mereka sangat paham dan mengerti, tapi disatu sisi juga, ada sejumlah item yang menjadi rujukan tim penilai,” jelasnya.
Mantan pelatih sepakbola PPLP Papua ini menerangkan tidak hanya pemaparan periodisasi latihan. Seorang pelatih harus bisa berkomunikasi secara baik dan sopan dengan anak didiknya.
Disamping itu mampu menguasai iptek olahraga, dalam era digitalisasi dewasa ini. Mendampingi Heipon ada Carol Renwarin dan Hengky Rumere, serta dari kalangan akademisi masing-masing Saharuddin Ita, Ewendi Manggolo dan Pahala Hutajulu. (*)