Masyarakat Merauke diminta waspadai demam berdarah

Masyarakat di salah satu kampung di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke – Jubi/Frans L Kobun
Masyarakat di salah satu kampung di Distrik Kurik, Kabupaten Merauke – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Masyarakat di Kabupaten Merauke diminta mewaspadai penyakit demam berdarah. Karena saat ini telah memasuki musim hujan.

Read More

“Memang perlu diwaspadai, karena Merauke sudah endemis dan biasa pada musim hujan, populasi nyamuk aedes aegypti sebagai penular demam berdarah dengue (DBD) mulai banyak,” ungkap Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevil Mustika, saat ditemui Jubi, Jumat (14/2/2020).

Pada musim hujan, menurutnya, nyamuk mulai muncul.

“Apakah peningkatannya signifikan atau tidak, saya belum bisa memastikan,” ungkapnya.

Dikatakan, sejauh ini belum ada laporan dari setiap puskesmas jika ada masyarakat terserang demam berdarah. Kalau ada, akan segera ditindaklanjuti, karena SPO seperti demikian.

“Jadi kalau ada laporan suspect kasus, kita akan lakukan penyelidikan epidiomologi guna memastikan bahwa benar ditemukan adanya kasus DBD. Lalu pemeriksaan di laboratorium orang yang dicurigai itu perlu dilakukan,” katanya.

Jika sudah positif DBD, menurutnya, harus diidentifikasi juga lokasinya sekaligus petugas datang ke sana melakukan penyelidikan untuk memastikan pasien itu mengalami gejalah panas atau tidak.

“Ya, kalau ada, ditindaklanjuti dengan fogging fokus, dimana kasus tersebut ditemukan,” ujarnya.

Salah seorang warga Kelurahan Samkai, Firman (30), mengatakan apa yang disampaikan dinas terkait harus direspons semua orang. Artinya, kebersihan lingkungan perlu dijaga.

“Memang pada musim hujan begini, banyak nyamuk. Sehingga selain lingkungan bersih, juga tak boleh adanya genangan. Karena itu biasa menjadi tempat bersarangnya nyamuk,” ujarnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply