Masyarakat Kampung Boha gantungkan hidup dari ikan dan daging

Kepala Kampung Boha, Elyas Mahuze – Jubi/Frans L Kobun
Kepala Kampung Boha, Elyas Mahuze – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Masyarakat di Kampung Boha, Distrik Muting, Kabupaten Merauke menggantungkan hidupnya dari ikan dan daging. Hasil tangkapan maupun perburuan yang dilakukan, dijual kepada salah seorang penadah di ibukota distrik.

Read More

Hal itu disampaikan Kepala Kampung Boha, Elyas Mahuze, kepada Jubi, Senin (11/2/2019).

Biasanya, menurut dia, ikan yang dijual adalah mujair maupun kakap dengan harga Rp 7.000/kg. Sedangkan daging rusa serta kasuari dijual Rp 32.000/kg.

Setiap hari, katanya, masyarakat mencari ikan dan menjual ke distrik, dengan mendayung ketinting dari kampung karena tak ada akses jalan darat.

“Ya, itu menjadi sumber pendapatan agar bisa menghidupi keluarga setiap hari dan menyisihkan sedikit untuk kebutuhan anak yang sedang sekolah,” ungkapnya.

Lebih lanjut Elyas menjelaskan sebenarnya masyarakat di Kampung Boha memiliki potensi berupa pohon karet, baik peninggalan para leluhur maupun yang ditanam orangtua. Hanya saja, tak bisa disadap untuk dijual karena sampai hari ini belum ada penadah yang siap membeli.

“Memang usia pohon karet sekarang sudah bisa disadap. Hanya persoalan yang dihadapi masyarakat setempat adalah pemasaran. Saya sedang berusaha mencari penadah agar siap membeli sadapan getah karet masyarakat,” katanya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Fransiskus Sirfefa, beberapa waktu lalu mengatakan masyarakat di Kampung Boha adalah orang asli Papua. Olehnya, harus diberikan perhatian secara sungguh-sungguh.

Secara umum, lanjut Sirfefa, ada sumber pendapatan yang bisa diolah dan dijual. Namun, perlu perhatian dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Merauke. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply