Papua No. 1 News Portal | Jubi
Surabaya, Jubi – Dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang ditambah dengan kecepatan internet yang memadai saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, berharap seluruh masyarakat dapat memanfaatkan hal itu untuk sesuatu yang lebih bermanfaat.
Hal itu dikemukakan Kasubdit Audio Visual dan Medis Sosial Direktorat Pengelolaan Media, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dimas Aditya Nugraha saat memberikan materi pada pelatihan pemanfaatan teknologi digital dalam jurnalistik di salah satu hotel di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/1/2019).
Menurut dia, kementerian komunikasi dan informatika selalu mendorong penggunaan internet yang semakin cepat, gadget yang semakin murah, harga paket data yang terjangkau, sehingga dalam pemilihan konten digital dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih positif.
“Dengan internet yang sudah memadai ini, bagaimana kita mencoba membuat satu konten yang positif atau menggunakan internet yang lebih baik dan bermanfaat, begitu juga di Papua,” katanya.
Misalnya kata Dimas, dari segi teknologi yang ada ini dapat dimanfaatkan bagaimana caranya internet bisa menghasilkan uang, semisal berjualan secara online maupun melalui media sosial yang ada.
Pasalnya, kata dia, banyak konten kreator seperti vlogger, youtubers, membuat suatu konten dengan menggunakan smart phone (ponsel pintar) lalu diunggah dan memberikan penghasilan bagi pembuat konten tersebut.
“Di situlah bagaimana kami mendorong supaya internet tidak sekedar digunakan untuk narsis saja, tetapi juga bisa menghasilkan rupiah dan meningkatkan ekonomi keluarga,” .
Di sisi lain, kemajuan teknologi saat ini para jurnalis juga diharap dapat menjadi filter atau penyeimbang suatu informasi yang berkembang sehingga segala berita bohong (hoaks), paham radikalisme maupun informasi yang tidak valid lainya dapat diluruskan oleh para media mainstream.
“Kalau dulu hanya media mainstream yang bisa menyediakan konten-konten informasi buat masyarakat, sekarang setiap orang bisa menjadi produsen konten seperti vlogger, blogger. Tetapi media mainstrem masih punya kekuatan pengawas dan aturan etika, sehingga diharapkan bisa meredam hoaks itu atau menyajikan berita yang lebih valid dengan data yang baik,” katanya.
Manajer Tim Pengembangan Ekonomi kantor perwakilan Bank Indonesia Papua, Galih Budi Utomo mengatakan, pihaknya melihat sudah cukup banyak UMKM yang memanfaatkan teknologi digital atau berjualan lewat e-commercial seperti di sejumlah situs belanja online, dimana untuk sejumlah produk di Papua sudah ada.
“Selain itu ada juga yang melalui media sosial banyak juga yang sudah memanfaatkan, namun memang jumlahnya masih belum optimal sebenarnya dari jumlah UMKM yang ada di Papua,” kata Galih.
Untuk itu katanya, Bank Indonesia mendorong juga membuat suatu pelatihan pemanfaatkan teknologi digital atau e-commercial membuat pelatihan dengan bekerjasama dengan Tokopedia.
Hal ini dimaksudkan, agar UMKM yang belum tersentuh dengan teknologi bisa memanfaatkan itu untuk meningkatkan usahanya, mengakses pasar.
“Harapannya, ke depan juga kita sedang inisiasi dengan PT. Pos Indonesia yang juga mempunyai program untuk peningkatan UMKM yang Go Digital, untuk melatih tentang pengiriman barang kemudian juga bisa membantu untuk pelatihan ekspor,” ujar dia. (*)