Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Ketua Dewan Adat Papua (DAP) versi mubes luar biasa, Dominikus Sorabut, mengajak seluruh masyarakat adat di tujuh wilayah adat khususnya di wilayah Lapago, agar tidak terlalu berharap bantuan pemerintah di masa pandemi Covid-19.
Hal itu ditekankannya, dalam peringatan Hari Pribumi Internasional yang diperingati di lapangan sepak bola Kama, Distrik Wesaput, Kabupaten Jayawijaya.
“Soal ketahanan makan dan minum, masyarakat adat tidak harus meminta pemerintah bantu beras, masih banyak tanah yang sedang kosong, maka lebih baik berkebun,” katanya, di halaman kantor Dewan Adat Hubula, Senin (10/8/2020).
Menurutnya, produksi beras dari luar negeri ada dari Thailand dan Vietnam dan di dalam negeri ada di Surabaya, Makassar dan Merauke. “Namun ketika semua itu terisolasi dan kalau ketersediaan beras sudah habis, apa yang akan dilakukan masyarakat?”
Untuk itu, kata dia, pemerintah punya kewajiban untuk mengajak masyarakat adat berkebun. “Kalau di pesisir mereka biasa melaut dan di mana operasi wilayah tangkapan nelayan harus batasi oleh pemerintah hanya untuk nelayan tradisional,” katanya.
Selain itu, ia berharap pemerintah terlebih di Papua harus memperhatikan pendidikan lebih khusus di kampung-kampung selama pandemi Covid-19. Pasalnya, di kampung-kampung banyak guru yang kewalahan apalagi ditambah tidak adanya jaringan internet.
“Pemerintah harus membuka akses jaringan internet sama seperti di kota, agar mempermudah siswa untuk belajar melalui program daring,” harapnya.
Ia juga meminta pemerintah dapat memetakan zona merah dan hijau di setiap kampung, agar ketika ada kampung yang bebas Covid-19 maka proses belajar bisa berjalan dan guru kembali mengajar.
“Memang pemerintah Jayawijaya sejauh ini sudah mengambil langkah-langkah pencegahan, namun pendidikan harus diperhatikan entah metode seperti apa harus jeli melihatnya,” katanya.
Sebelumnya, dalam satu kesempatan Bupati Jayawijaya, Jhon R Banua, terus meminta masyarakat agar membuka lahan kebun apalagi di tengah pandemi Covid-19.
“Ketahanan pangan itu masyarakat sendiri yang bisa lakukan, jangan terlalu terpengaruh tentang isu di luar kampung, lebih baik buka kebun,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo