Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Klas I Wamena telah resmi dijabat oleh pejabat baru yaitu Joko Harjani, menggantikan Rasburhany.
Tugas berat pun harus diemban Joko Harjani, yang paling utama bagaimana menurunkan harga tiket pesawat di Wamena, yang setiap tahun seperti tidak ada suatu solusi.
Usai lepas sambut Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Klas I Wamena, Rabu (23/1/2019) di ruang keberangkatan Bandara Wamena, Joko Harjani akan berupaya menertibkan permainan harga tiket yang dilakukan oleh calo di Bandara Wamena.
“Tugas pertama saya memang cukup berat, karena mahalnya harga tiket di Wamena ini sudah menjadi isu nasional serta laporannya sudah sampai ke kementerian perhubungan,” ujarnya.
Kata Joko, ada beberapa langkah yang akan diambil. Pertama, konsolidasi internal jajaran di UPBU Wamena terutama petugas Avsec bandara, dengan tujuan memperketat masuknya penumpang di terminal.
“Kedua kami juga akan berkoordinasi dengan operator (penerbangan), karena kami yakin bahwa calo-calo ini tentu (ada) oknum-oknum pasti mereka melakukan kerjasama,” ujarnya.
Untuk operator, ia akan berkoordinasi tentang bagaimana sistem penjualan tiket selama ini. Ia ingin tahu apakah ada potensi-potensi penyalagunaan.
“Kita akan melihat sistem penjualan di setiap maskapai baik Trigana Air, NAM Air maupun Wings Air, apakah ada kemungkinan bisa dilakukan penjualan last minute (penjualan di menit akhir) dalam penggantian nama tiket, jangan sampai ada seperti itu,” katanya.
Selain itu, ia juga bakal membangun komunikasi dengan aparat keamanan dalam membantu memberantas para calo.
“Kami sudah berkoordinasi, dari pihak keamanan siap membantu pelaksanaan terkait dengan calo tiket,” kata mantan Kepala UPBU Nop Goliat Dekai itu.
Pasalnya, ia melihat penjualan harga tiket yang mahal ini terjadi karena ada permainan harga yang dilakukan oleh calo yang sudah berlangsung lama, sehingga Joko mengambil langkah untuk menghilangkan aktivitas calo yang merugikan masyarakat
Dia menilai jika aktivitas para calo akan hilang bila ada sinergitas dari semua pihak, baik staf perhubungan bandara, operator dan aparat keamanan. Joko berharap dengan langkah yang diambil ini dalam waktu dekat tidak ada lagi aktivitas calo.
“Kami harus melihat bagaimana pemeriksaan yang dilakukan oleh staf kami, kemudian bagaimana sistem penjualan yang dilakukan oleh operator. Ini kami harus sinergi, tidak bisa kita jalan sendiri,” ujar dia.
Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi mengungkapkan, kondisi harga tiket yang di atas batas kewajaran ini sudah terjadi lama, sehingga ia meminta kepada kepala bandara yang baru dapat mengendalikan harga tiket yang tinggi itu.
“Ke depan kami akan bekerjasama dengan Ka bandara yang baru supaya harga tiket ini bisa dikendalikan, agar masyarakat tidak mengalami kesulitan,” kata Yogobi.
Terpisah, Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya mengatakan kepolisian telah menurunkan tim dari reskrim dan saber pungli, mengatasi permainan tiket pesawat oleh para calo.
“Ketika baru menjabat kapolres Jayawijaya, sudah komitmen saya agar tiket ini bagaimana caranya agar tidak melejit atau ada permainan yang dikuasai oleh kelompok tertentu, sehingga menyusahkan masyarakat,” ujar Tonny.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala bandara Wamena untuk melihat persoalan ini, sehingga masalah sekecil apapun akan diinfokan, dan masalah ini akan ditindaklanjuti agar jangan lagi ada permainan tiket yang menyulitkan masyarakat.
“Masalah kelangkaan tiket ini menjadi atensi saya, untuk menindak tegas oknumoknum yang menyulitkan masyarakat dengan penguasaan tiket dan saat ini kami masih dalam pengumpulan data dan informasi,” ujar dia. (*)