Jayapura, Jubi- Setelah mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, (USTJ) menggelar unjuk serangkaian unjuk rasa dari jilid 1-3 selama beberapa mingu belakangan, akhirnya sudah ada titik temu dengan pihak rektorat.
USTJ siap menerima mahasiswa baru setelah kesepakatan tuntutan 9 poin dijawab dengan penanda tanganan kesepakatan yang dilakukan pada tanggal 11 juni 2019 di aula USTJ.
Hal tersebut dijelaskan oleh Presiden Mahasiswa USTJ, Alexander Gobai di aula rektorat USTJ di jayapura, Rabu (12/6/2019).
“ Saya mengajak kepada para calon mahasiswa yang ingin daftar di kampus USTJ agar bisa daftar. USTJ merupakan kampus yang memiliki kualitas dan mutu pendidikan yang tertinggi di Papua ,” kata dia.
Menurutnya, keunggulan kampus USTJ telah dibuktikan dengan lulusan alumni USTJ yang sudah mencapai 10 ribuan dan terserap di dunia kerja di Provinsi Papua -Papua Barat. Lulusannya tak kalah bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain.
Kampus USTJ sendiri memiliki 5 fakultas 17 jurusan yang sudah terakreditasi, dimana semua jurusan berada di Provinsi Papua. Kampus ini juga memiliki kelebihan karena unit kegiatan mahasiswa masih aktif dan setiap mahasiswa terlibat untuk mengembangkan bakatnya.
Menurutnya permasalahan kampus USTJ yang selama ini sudah terlanjur tersebar luas di media, kini sudah terselesaikan melalui kesepakatan antara Ketua Yayasan, Bhineka Tunggal Ika (YBTI), Drs. M. Ali Kastela, M,MT, Rektor USTJ yang diwakili Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Isak Rumbarar, ST, MM dan Presiden Mahasiswa, Alexander.
Sementara itu Gubernur Fakultas Ilmu Kesehatan M.Ardhiyata Rarsyid Mulawardana menjelaskan para calon mahasiswa yang ingin lanjut menimba ilmu di kampus tersebut silahkan mendaftar karena laboratorium dan farmasi sudah lengkap.(*)