Papua No.1 News Portal | Jubi
Deiyai, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Deiyai menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-II dalam rangka memilih Ketua Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk periode 2021-2026. Kegiatan tersebut digelar di aula kantor Bappeda Kabupaten Deiyai, Senin (9/8/2021).
Ketua Panitia Musda II PSSI Deiyai, Domininggus Badii, mengatakan yang layak pilih ada 23 klub ditambah 1 dari Asprov dan 1 suara dari Persidei. Sementara untuk keempat orang calon yakni Marselus Tekege, Lafri Pakage, Obeth Kotouki, dan Verminus Kotouki.
“Dari 25 suara itu saudara Marselus Tekege memperoleh 19 suara, sedangkan Lafri Pakage dapat 1 suara, Obeth Kotouki 2 suara dan Verminus Kotouki 2 suara,” ujar Dominggus Kotouki kepada Jubi usai Musda.
Dalam perhitungan suara, kata Badii, satu suara dinyatakan tidak sah karena didapati tak sesuai dengan kesepakatan pihaknya sebelum Musda digelar.
“Ada satu suara yang tidak sah. Dan usai dari pemilihan itu kami langsung tetapkan saudara Marselus Tekege sebagai Ketua PSSI Deiyai periode 2021-2026,” ujarnya.
Ketua KONI Deiyai Otias Edowai, menyampaikan terima kasih kepada semua klub dan pimpinan sidang karena telah mematuhi rambu-rambu organisasi hingga berjalan dengan baik.
“Kita sama-sama bekerjas ama. KONI hanya mewadahi 18 cabor yang ada di Deiyai termasuk PSSI Deiyai. Memang selama ini PSSI vakum, tapi hasilnya sudah luar biasa,” kata Otias Edowai.
Ia harap kepada pengurus yang baru terpilih, bisa melibatkan semua dalam proses ini agar mereka juga bisa merasakan kekerabatan dalam tubuh PSSI ini.
“Saya minta panitia Musda bersama ketua terpilih susun struktur. Setelah itu saya keluarkan rekomendasi nanti ke Jayapura urus SK di KONI Provinsi Papua,” ujar Edowai.
Ketua terpilih PSSI Deiyai, Marselus Tekege mengatakan, untuk menyusun struktur secara langsung ia serahkan kepada 19 klub.
“Sebagai penghargaan saya minta kontribusi pikiran dari klub yang memilih saya untuk menyusun struktur,” kata Tekege.
Selanjutnya, ia akan memanfaatkan pemain-pemain lokal asli Deiyai jika ada pertandingan-pertandingan resmi. “Saya janji, kita tidak akan ambil pemain-pemain dari kabupaten tetangga,” ucapnya.
“Itu karena Deiyai ini memiliki gudang pemain bola. Ya kita manfaatkan produk lokal saja,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo