Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX akan menjadi PON kedua bagi Margaretha Herawati bersama kontingen Papua. Dia merupakan atlet nasional pemecah rekor Asia yang sudah memperkuat kontingen Papua sejak PON XIX Jawa Barat, tahun 2016 silam.
Atlet kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1988 itu, mengawali karier olahraganya sebagai perenang. Dia tampil untuk pertama kalinya dalam hajatan PON Palembang, tahun 2004 di usia 14 tahun dan mendapatkan medali perunggu cabor renang. Retha (sapaan akrabnya) juga mempersembahkan medali perak saat memperkuat DKI Jakarta di PON XVII 2008 di Kalimantan Timur.
“PON di Palembang tahun 2004 dan PON Kaltim tahun 2008, saya masih berlomba di cabor renang. Pada PON Riau tahun 2012 dan seterusnya, saya sudah berlomba di cabor selam sampai dengan saat ini. Saya bergabung di Papua sejak 2015 untuk persiapan PON Jabar sampai dengan sekarang,” kata Retha kepada awak media Jubi via pesan WhatsApp, Kamis (8/7/21).
Retha juga sempat memperkuat Indonesia di iven Asian Indoor Games tahun 2009 di Hanoi, Vietnam. Saat itu, Retha tak hanya berhasil mempersembahkan medali emas. Tapi juga sukses memecahkan rekor Asia dan menempati ranking 5 dunia di nomor 100 meter bifins dengan kecepatan waktu 50,81 detik.
Performa apiknya itu terus memikat hati tim Indonesia. Retha kembali masuk dalam skuad SEA Games di Laos, tahun 2009. Di iven tersebut, Retha lagi-lagi menyumbangkan medali emas untuk Indonesia dan memecahkan rekor SEA Games di nomor 100 meter bifins.
“Awal prestasi saya di cabor selam itu pada Asian Indoor Games 2009 di Hanoi, Vietnam dengan memecahkan rekor Asia sekaligus mengibarkan Indonesia Raya, dan 1 bulan setelahnya juga diikuti dengan memecahkan rekor SEA Games 2009 di Laos,” ungkap Retha.
Di iven PON untuk cabor selam, prestasi Retha juga sangat gemilang. Dia tak pernah absen mendulang emas di PON 2012 Riau saat memperkuat tuan rumah dan PON 2016 Jawa Barat saat memperkuat Papua.
“Untuk di cabor selam, PON 2012 di Riau saya dapat 2 medali emas dan 1 perunggu. Di PON 2016 di Jabar saya meraih 1 medali emas yang merupakan medali emas pertama Papua waktu itu, dan juga 1 medali perak,” bebernya.
Saat ini, Retha bersama rekan-rekannya sedang fokus menjalani masa persiapan menuju PON XX. Meski punya catatan prestasi yang moncer, Retha tak mau muluk-muluk.
“Yang namanya perlombaan tidak selalu pasti, tapi saya akan tampilkan prestasi terbaik saya saat ini. Dengan sisa waktu 10 minggu ke depan persiapan menuju PON, saya akan berusaha mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan akan menampilkan prestasi terbaik saya bagi Papua,” tuturnya.
Retha berharap lewat olahraga selam di PON XX, dapat ikut mempromosikan pariwisata bahari potensial yang dimiliki oleh Papua.
“Prospek olahraga selam berpeluang sangat baik untuk Papua dan dapat menjadi duta pariwisata bahari Indonesia di level internasional dengan mensosialisasikan olahraga selam,” tandasnya.
Baca juga: 11 peselam Papua di Bogor dan Jakarta siap pindah TC ke Jayapura
Sementara itu, pelatih cabor selam PON XX, khusus nomor Orientasi Bawah Air atau (OBA), Absentinus Sembiring, mengatakan Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Papua terus intens menyiapkan 20 peselam terbaiknya, termasuk Margaretha Herawati.
“Atlet kami yang di Jayapura rutin berlatih pagi, siang, dan sore. Sementara 11 atlet selam yang kini tengah berlatih di Bogor dan di Jakarta maunya sih bisa kembali latihan ke Papua,” kata Absentinus Sembiring.
Pada PON XX, POSSI Papua mematok sejumlah medali emas dari nomor selam kolam dan selam laut dari 28 keping emas yang diperebutkan. (*)
Editor: Jean Bisay