Papua No. 1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Mantan Wakil Perdana Menteri Samoa, Fiame Naomi Mata’afa, terpilih menjadi ketua partai politik terbaru di negara itu, Selasa (9/3/2021). Kaukus partai Fa’atuatua i le Atua Samoa ua Tasi, atau FAST, secara bulat memilih Fiame yang juga anak dari perdana menteri pertama Samoa, mendiang Mata’afa Fiame Faumuina Mulinu’u II.
Fiame adalah perempuan kedua yang memimpin partai politik di negara itu. Sebelumnya, bibi Fiame, Matatumua Maimoana Vermullen, pernah mendirikan dan memimpin partai Samoa All People pada tahun 1980-an.
Fiame berkata dia bersemangat menghadapi tantangan untuk memimpin partai yang baru itu. “Karena ini [partai] baru, kami melakukan banyak hal dengan cara yang baru. Kami ingin mencapai hal yang baru atau hasil yang lebih baik. Jadi ya, saya merasa sangat bersemangat. Saya merasa sangat terhormat,” kata Fiame.
Baca juga: Jumlah kasus COVID-19 di Papua Nugini meningkat tajam
Pertemuan Kaukus partai FAST pada Selasa juga memilih mantan ketua parlemen Samoa dari partai politik penguasa, Human Rights Protection Party (HRPP), La’auli Leuatea Polataivao Schmidt, sebagai wakil ketua partai FAST. Seperti Fiame, La’auli adalah bekas anggota HRPP yang kini tengah menghadapi pemeriksaan Komisi Penyelidikan.
Pemeriksaan terhadap Fiame, La’auli, dan dua anggota parlemen Samoa lainnya itu terjadi setelah Perdana Menteri Tuila’epa Sa’ilele Malielegaoi menuduh mereka melakukan makar. Fiame, La’auli, dan dua anggota parlemen lainnya juga dituduh melanggar tata tertib parlemen.
Awal pekan ini Fiame menjadi anggota parlemen pertama dari partai FAST yang terpilih tanpa lawan di daerah pemilihannya di Lotofaga. Fiame menyatakan akan bekerja sama dengan semua pengurus untuk membesarkan FAST.
Baca juga: PM Samoa bela pembentukan komisi penyelidikan atas empat MP oposisi
“Saya juga berkata kepada mereka, bahwa mereka telah memberikan beban kepada saya. Tetapi saya dapat memikul beban itu. Saya tahu bahwa partai ini adalah partai yang akan bekerja bersama-sama sebagai satu tim. Seperti itulah cara kepemimpinan saya, dan saya ingin memulai dengan cara itu,” ujarnya.
Ketika ditanya tentang partai HRPP yang berkuasa saat ini, serta alasannya meninggalkan HRPP, Fiame mengatakan HRPP sudah ‘terlalu lama memerintah’. Fiame menegaskan setelah bertahun-tahun menjadi anggota HRPP, ada beberapa hal baru yang ia pelajari setelah bergabung dengan FAST.
“Bukan isu-isunya yang baru, tetapi hanya bagaimana orang-orang melihatnya atau bagaimana mereka ingin menyelesaikannya. Ini adalah awal yang baik.”(RNZ Pacific)
Editor: Aryo Wisanggeni G