Papua No. 1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Pemimpin Partai Buruh Fiji berkata Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama, seharusnya tidak diizinkan meninggalkan negara itu untuk menghadiri pertemuan Pimpinan Forum Pasifik (PIF) minggu lalu di Tuvalu.
Mahendra Chaudhry mengatakan PM Bainimarama seharusnya diinterogasi oleh pihak kepolisian atas dugaan serangannya terhadap anggota parlemen (MP) kubu oposisi, Pio Tikoduadua, di kompleks parlemen di Suva, yang terjadi tepat sebelum pekan lalu.
Chaudhry, yang juga merupakan mantan perdana menteri FIji, berkata tuduhan itu sangat serius dan polisi harus bertindak secepatnya.
“Menurut saya, orang-orang tahu bahwa mereka akan mencoba menghindari menyelesaikan persoalan tersebut. Inilah sebabnya penyelidikan polisi harus berjalan cepat. Perdana menteri diizinkan untuk terbang ke Tuvalu tanpa diinterogasi. Hal itu sangat disayangkan. Insiden ini telah dilaporkan. Ini harusnya diselidiki. Tetapi polisi terlihat sangat lamban,” menurut Mahendra Chaudhry.
Perdana menteri telah membantah laporan bahwa dia telah menyerang Tikoduadua dalam perkelahian di gedung parlemen.
“Menurut informasi yang kami terima ada saksi atas kasus itu yang telah memberikan pernyataan mereka kepada polisi,” kata Chaudhry.
“Tidak ada alasan untuk tidak mempercayai para saksi, yang juga merupakan MP, mereka tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa jika mereka tidak mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi. Saya yakin insiden itu memang terjadi,” tegasnya.
Chaudhry menambahkan situasinya terbalik dan MP oposisi yang diduga menyerang seorang anggota blok pemerintah – “sekarang pasti dia sudah ditahan dan mungkin telah digugat di pengadilan karena penyerangan itu.”
Jaksa Agung, Aiyaz Sayed-Khaiyum, berkata di hadapan jurnalis bahwa pemerintah akan membiarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya, karena MP Tikoduadua telah melaporkan masalah tersebut kepada polisi.
Dia menyarankan agar penyelidikan dari kepolisian diteruskan.
Tetapi Chaudhry percaya tidak akan ada hasil apa-apa dari proses ini. “Jika perlawanan kalian terhadap pemerintah, kalian tidak akan mendapatkan apa-apa,” tegasnya. “Tidak ada perubahan apa-apa.”
Sementara itu Komisaris Polisi, Sitiveni Qiliho, berkata dia tidak bisa berkomentar karena perkara ini sedang diselidiki. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo