Jayapura, 13/8 (Jubi) – Wakil Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua, Hendrik Yance Udam (HYU) menilai tiga dari enam tokoh Papua yang mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Utama dan Bintang Jasa Nararya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyo (SBY), tak layak lantaran mereka adalah mantan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Ketiga tokoh yang dianggap tak layak menurut HYU itu yakni Franzalbert Yoku ( Mantan Moderator Urusan Luar Negeri), Nicolas Jouwe dan Nicholas Simione Messet.
“Kami tak sependapat jika pemerintah RI memberikan penghargaan kepada tiga tokoh dari Papua itu karena 32 tahun lalu mereka yang menentang Indonesia. Akibatnya, hingga kini generasi muda Papua kehilangan jati dirinya karena terpengaruh dengan apa yang mereka lakukan di masa lalu,” kata HYU di Jayapura, Rabu (13/8).
Menurutnya, mereka ini yang meletakkan dasar yang tak benar kepada generas muda Papua. Akibatnya, hingga kini generasi muda Papua banyak yang jadi korban politik.
“Kalau kami, yang harusnya diberikan adalah Ramses Ohee karena selalu setia dengan NKRI. Kalau tiga orang itu adalah mereka ini yang selama ini menentang negara. Kalau Abraham Atururi, Constant Karma dan Pendeta Lifius Biniluk itu wajar. Tapi kalau tiga orang ini tidak wajar,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Franzalbert Yoku mengatakan, penganugerahan penghargaan tertinggi jenis Bintang Mahaputera Utama dan Bintang Jasa Nararya itu akan dilakukan bersamaan dengan Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-69 di Istana Negara Jakarta.
“Penghargaan akan diberikan langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, (13/8),” kata Franzalbert Yoku. (Jubi/Arjuna)