Mantan menlu Ekuador ditahan terkait WikiLeaks

Ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

Patino yang menjabat sebagai menteri luar negeri pada masa pemerintahan President Rafael Correa

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Quito, Jubi – Kantor jaksa agung Ekuador menyebutkan hakim memerintahkan agar mantan menteri luar negeri Ricardo Patino ditahan dalam pra-sidang atas tuduhan penghasutan. Meski keberadaan Patino hingga kini tidak diketahui.

Pemerintah Presiden Lenin Moreno mengatakan Patino yang menjabat sebagai menteri luar negeri pada masa pemerintahan President Rafael Correa, memiliki hubungan dengan WikiLeaks.

Moreno pekan lalu mencabut suaka diplomatik pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Assange mendapat perlindungan dari Correa di kedutaan besar London pada 2012, namun Moreno menuding WikiLeaks dan Assange melanggar privasinya dengan menyebarkan sejumlah foto pribadi keluarga.

Berita terkait : Pendiri Wikileaks ditangkap di Kedubes Ekuador

WikiLekas membantah tudingan tersebut. Mereka berpendapat bahwa Moreno sedang berupaya mengalihkan perhatian dari dugaan korupsi yang dituduhkan terhadapnya.

Patino, merupakan ekonom yang meminta pendukung untuk melakukan perlawanan agresif terhadap Moreno pada Oktober 2018. Ia kabur dari Ekuador melalui jalur darat pada Rabu, pekan ini.

“Kantor jaksa agung memulai proses kriminal terhadap Ricardo Patino atas dugaan penghasutan,” kata Kantor jaksa agung Ekuador.

Patino menyampaikan pidato yang menghasut orang agar mengambil alih sejumlah lembaga publik dan memblokade jalan.

“Hakim mengabulkan permintaan kantor jaksa agung dengan memerintahkan penahanan dan meminta dikeluarkannya kartu merah Interpol,” demikian keterangan kantor tersebut. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply