Manajemen Persipura: KLB belum begitu penting

Doa adalah harapan yang selalu dipanjatkan oleh skuad Persipura dimanapun berada sebelum memulai sebuah turnamen maupun kompetisi - Jubi/Roy Ratumakin.
Doa adalah harapan yang selalu dipanjatkan oleh skuad Persipura dimanapun berada sebelum memulai sebuah turnamen maupun kompetisi – Jubi/Roy Ratumakin.

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

Jayapura, Jubi – Manajemen Persipura Jayapura belum mau menyepakati desakan untuk digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) pasca pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum federasi sepak bola Indonesia atau Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anfi Mafia Bola.

Read More

Manajemen Persipura melalui sekretaris umumnya, Rocky Bebena mengatakan, jika KLB itu belum saatnya digelar karena Indonesia akan dihadapkan pada dua agenda negara yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) dan juga Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang.

“Kita bukannya tidak mau melaksanakan KLB secepatnya pasca kasus ini, tapi ini kan sudah mau berjalan kompetisi dan kemungkinan akan mengganggu dan jelas kita akan membuang biaya lagi,” katanya kepada Jubi, Senin (18/2/2019).

Kata Rocky, KLB menurut pandangan Persipura belum menjadi hal yang yang istimewa dan penting untuk didorong. Sepak bola merupakan komoditi seksi yang tidak menutup kemungkinan bisa berpotensi untuk mengganggu agenda penting tersebut.

“Karena kalau kita bicara soal KLB digelar sekarang, itu bisa dijadikan sebagai alat provokasi dan disusupi dengan hal-hal yang bisa mengganggu sistem. Bagusnya program yang sudah disusun agar dijalankan dulu sampai kepengurusan periode ini berakhir, karena hanya tersisa setahun lagi untuk memilih ketua umum yang baru,” ujarnya.

Dikatakan, dalam menentukan KLB harus melalui prosedur dan tidak bisa ditentukan begitu saja. Karena jelasnya, yang menentukan digelarnya kongres dalam statuta ada dua yakni permintaan komite eksekutif (Exco) dan 2/3 dari voter Anggota federasi.

“Kita jangan salah persepsi dulu,  jangan kita gaungkan KLB karena hal itu. Ketua umum itu kemarin kan mengundurkan diri, berarti harus diganti dengan pelaksana tugas, jadi kalau kembali bermasalah lagi, maka Exco tertua yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas itu (pengganti Plt PSSI yang tersandung kasus),” katanya.

Nico Dimo salah satu pengamat sepak bola Papua berharal segala persoalan yang menimpa PSSI agar segera terselesaikan sehingga tidak menggangu agenda kompetisi yang tinggal menghitung bulan.

“Turnamen paling dekat adalah Piala Presiden dan kompetisi sesungguhnya ada di Liga 1. Saya berharap dua agenda besar ini tidak menjadi imbas dari penetapan sejumlah tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola. Dan jangan lupa ada agenda besar negara yaitu Pileg dan Pilpres,” ujarnya. (*)

 

Editor             : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply