Kuala Lumpur, Jubi – Musim kemarau di Malaysia diprediksi akan berlanjut hingga September, setelah selama empat bulan terakhir dilanda cuaca panas ekstrem akibat fenomena El Nino.
Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Seri Wilfred Madius Tangau, mengatakan, setelah empat bulan Malaysia dilanda panas ekstrem, musim kering yang dibawa angin muson barat daya akan menyebabkan masalah kekurangan pasok air semakin parah.
Wilayah yang akan mengalami penurunan signifikan pasokan air adalah Perlis, Kedah, Perak dan Johor, katanya seperti dikutip media-media setempat, Sabtu (23/4/2016).
“Masyarakat harus faham bahwa cuaca panas yang dialami saat ini disebabkan fenomena El Nino yang bermula pada akhir tahun lalu,” katanya.
Puncak El Nino terjadi pada Februari, kemudian semakin melemah dan kembali netral pada Juni, kata Wilfred.
“Namun kita menghadapi satu lagi musim kering yaitu perubahan angin muson timur laut ke kuson barat daya mulai Mei hingga September ini,” katanya.
Perubahan angin muson itu juga menyebabkan udara panas dan kabut asap karena angin bertiup dari barat daya membawa asap dari Sumatera, Indonesia ke Malaysia.
Keadaan akan berangsur membaik setelah musim hujan dimulai pada Oktober hingga Desember, katanya.(*)