Warga Rohingya yang menyelamatkan diri dari tindakan keras pimpinan militer di Myanmar
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kuala Lumpur, Jubi – Otoritas Malaysia mencegat sebuah perahu berisi 202 orang yang diyakini warga etnis Rohingya. Tercatat Malaysia tidak mengakui status pengungsi, meski negara tersebut termasuk tujuan favorit bagi warga Rohingya yang menyelamatkan diri dari tindakan keras pimpinan militer di Myanmar dan kondisi kumuh di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.
“Perahu itu ditemukan terpaut sekitar satu mil laut dari sebuah resor mewah di tepi pantai di pulau liburan Langkawi, lepas pantai barat semenanjung Malaysia,” kata badan penegakan maritim Malaysia dalam sebuah pernyataan, Minggu, (5/4/2020).
Baca juga : Myanmar , Suu Kyi jelang sidang gugatan pembantaian Rohingya
Myanmar diadukan ke Mahkamah Internasional terkait genosida Rohingya
Negara anggota ASEAN segera bentuk gugus tugas repatriasi Rohingya
Di dalam perahu itu ditemukan 152 pria, 45 wanita, dan 5 anak-anak. Total 202 penumpang telah ditahan di markas penjaga pantai negara bagian Kedah. “Kelompok itu akan diserahkan kepada otoritas imigrasi karena berusaha memasuki Malaysia secara ilegal,” kata penjaga pantai.
Badan itu mengatakan akan menyelidiki keluhan dari para migran tentang tiga orang yang diduga anggota sindikat penyelundupan migran yang melarikan diri dari kapal ketika berada di laut.
Pada Februari, sedikitnya 15 pengungsi Rohingya meninggal ketika sebuah kapal yang mengangkut sekitar 130 orang terbalik di Teluk Benggala saat berusaha mencapai Malaysia. (*)
Editor : Edi Faisol