Mahfud MD pastikan kasus penembakan di Intan Jaya masuk pengadilan

Mafud papua
Menko Polhukam, Prof. Dr Mahfud MD – Jubi/Tempo.co

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku akan membawa kasus penembakan oleh aparat TNI di Intan Jaya, ke pengadilan. Tercatat penembakan di kawasan tersebut menimbulkan korban meninggal, yakni Pendeta Yeremia Zanambani.

Read More

“Jadi pemerintah tidak pandang bulu berdasar temuan yang diperoleh oleh tim gabungan pencari fakta, TGPF, yang dibentuk oleh Kemenko Polhukam dan juga berdasar temuan Komnas HAM,” ujar mahfud, Jumat (13/11/2020) kemarin.

Baca juga :  Ini pernyataan Polri terkait kematian Pendeta Yeremia 

Komnas HAM: Ada prajurit TNI lain yang diduga terlibat pembunuh Pendeta Yeremia 

Ini rekomendasi Tim Kemanusiaan terkait meninggalnya Pendeta Yeremias

Mahfud menyebut ada kecocokan fakta antara hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya dan Komnas HAM terkait kasus penembakan di Intan Jaya .

“Sesudah dikomparasi itu ternyata ada kecocokan fakta. Sehingga pemerintah langsung mengambil tindakan untuk dibawa ke pengadilan. Tentu harus bertahap,” kata Mahfud menjelaskan.

Ia mengaku telah bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Andika Perkasa, Kamis (12/11/2020). Pertemuan itu membahasa sejumlah kasus kekerasan yang terjadi di Intan Jaya, Papua. Termasuk, kasus penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremia Zanambani, pada September lalu.

Mahfud menyebut Hadi dan Andika mulai menindaklanjuti kasus-kasus kekerasan yang melibatkan perwira TNI, salah satunya penetapan tersangka anggota TNI yang terlibat pembakaran Rumah Dinas Kesehatan di Intan Jaya.

“Kemarin alhamdulillah saya bertemu dengan Jendral Andika Kepala Staf Angkatan Darat dan pak Hadi Tjahjanto, Panglima,” kata Mahfud menjelaskan.

Kasus kekerasan di Papua yang segera disidangkan adalah kasus pembakaran Rumah Dinas Kesehatan. “Dimulai dari perintah atau peristiwa pembakaran rumah Dinas Kesehatan yang sekarang tersangkanya sudah ditetapkan,” katanya.

Meski begitu, Mahfud mengaku tak hanya fokus menyelesaikan perkara dan meringkus tersangka dari kalangan TNI. Lembaganya juga tetap memburu kelompok-kelompok separatis atau kelompok bersenjata. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply