Papua No. 1 News Portal | Jubi
Minsk, Jubi – Ribuan mahasiswa memboikot awal masuk kuliah di Belarus pada Selasa, (1/9/2020) kemarin. Mereka melambaikan bendera oposisi, melakukan unjuk rasa dan mengumpulkan tandantangan untuk menuntut Presiden Alexander Lukashenko untuk mundur.
“Video amatir menunjukkan sejumlah siswa di tarik dari kerumunan massa dan ditahan pasukan keamanan bermasker,” tulis Reuters.
Secara terpisah, tokoh oposisi Svetlana Tikhanouskaya mengritik kelompok sikap pemerintahan Lukashenko. Tikhanouskaya melarikan diri ke Lithuania dan membentuk dewan oposisi untuk memastikan terjadinya perpindahan kekuasaan secara damai. Dia mengatakan dewan ini seharusnya tidak didominasi partai politik tertentu.
Baca juga : Terdesak, Presiden enam periode Belarus ini siap berbagi kekuasaan
HAM PBB mengutuk kekerasan di Belarus
NATO bantah kerahkan militer di perbatasan Belarus
Tikhanouskaya mengatakan ini setelah salah satu pemimpin oposisi Maria Kolesnikova dan tim dari kandidat presiden Viktor Babariko mengumumkan pembentukan partai bernama Bersama.
Dia juga mengritik upaya tim dari Babariko dan Kolesnikova untuk melakukan reformasi konstitusi hanya mengalihkan perhatian dari upaya menjatuhkan Lukashenko dan pelaksanaan pemilu baru.
Soal ini, tim dari Kolesnikova mengatakan tidak ingin menggangu upaya dewan transisi. Mereka juga mendukung tim Svetlana Tikhanouskaya untuk menggelar pemilu baru dan menjatuhkan Lukashenko. (*)
Editor : Edi Faisol