Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ratusan mahasiswa Yahukimo yang mengikuti diskusi bertema “Membangun Yahukimo Secara Bersama untuk Mewujudkan Sebuah Indentitas Diri” dan sub tema “Melalui Seminar Ini, Kita Bersama-Sama Membangun Sambil Mengejar Identitas Kita untuk Menuju Masa Depan Generasi Yahukimo yang Mandiri di Era Globalisasi” dibekali materi tentang administrasi dan kepemimpinan.
Sekda Yahukimo, Tarully Maniagasi, melalui materinya “Ruang Lingkup Pengaturan Pemerintahan Administrasi Pemerintahan”, mengatakan masalah administrasi adalah soal perspektif, karena tidak selalu cocok dengan wilayah dan tempat tugas.
“Tentu untuk administrasi ini ada pertimbangan-pertimbangan dalam pengadministrasian sesuai wilayah kami. Tetapi tetap ada dalam koridor untuk bagaimana menuju tujuan atau koridor yang kami inginkan,” katanya di Jayapura, Sabtu (23/2/2019).
Dia mencontohkan dalam pemberian uang sesuai aturan maksimal Rp 5 juta harus dikirim ke rekening. Namun Papua mengalami kendala geografis. Aturan dari pemerintah pusat sangat sulit diterapkan di kampung-kampung dan distrik.
“Di kampung-kampung belum ada bank. Biaya carter pesawat lebih dari Rp 5 juta. Jadi, kondisi seperti ini tidak dipahami secara baik. Walaupun demikian, tetap diadministrasikan supaya diakui dan dipahami secara baik.”
“Bukan hanya itu, aktivitas surat-menyurat menjadi kelemahan, belum memadai atau belum berjalan, itu menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk untuk benahi,” lanjutnya.
Ketua DPRD Yahukimo, Mari Mirin, mengatakan diskusi merupakan ruang yang tepat, untuk meminimalisasi opini yang berkembang di media sosial.
“Kita sebagai pemimpin kita duduk bersama dan menyelesaikan suatu masalah. Namanya pemimpin siap menerima dan saling koreksi. Karena adik-adik juga pemimpin masa mendatang. Kami sebagai pimpinan, kami kerjakan sesuai tupoksi kami. Untuk pendulangan emas kami DPRD sudah pansus dan sedang dikerjakan,” kata Mirin.
Menurutnya, diskusi merupakan ruang publik. Dalam diskusi seperti ini masyarakat, mahasiswa dan pemerintah saling terhubung. Dengan demikian, permasalahan dapat dibahas dan dicarikan solusi bersama. (*)
Editor : Timo Marten