Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Mahasiswa asal Kabupaten Asmat yang menjalankan studi di seluruh Indonesia, secara tegas menolak pelantikan komisioner KPU Asmat yang akan berlangsung di Jakarta pada Kamis, 15 November 2018.
Penolakan ini menyusul adanya dugaan permainan dalam proses seleksi Ketua KPU di Asmat. Ketua Mahasiswa Asmat di kota Jayapura, Yofensius Temet kepada wartawan menduga ada yang bermain dalam proses ini.
"Ada salah satu anak Asmat asli yang ikut dalam seleksi KPU tetapi tidak lolos. Dan di belakang tim seleksi ada orang yang bermain,” kata dia Selasa ( 13/11/2018) di Jayapura.
Ia juga menjelaskan kandidat asal Asmat tersebut beberapa kali mengikuti tes dalam perwakilan dari kabupaten. Namun sering tidak lolos karena ada oknum-oknum yang bermain.
Dalam kesempatan tersebut, Yofensius mengatakan jika permintaan mereka tak didengar, maka mahasiswa bersama masyarakat akan melakukan aksi besar – besaran.
Sementara itu, Penasehat Mahasiswa Asmat, Frans Sigap mengatakan, ada alasan mengapa orang asli Asmat harus terjun sendiri. Menurutnya hanya sesama suku asmat yang bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.
Adapun lima komisioner KPU asmat yang lolos adalah, Veronika Ase, Aloysius Hahare, Jufri Toatubun, Antoni Bassay Anakota, dan Racman Hidayat. (*)