Jayapura, Jubi – Tokoh intelektual asal pegunungan tengah Papua drg. Aloysius Giyai mengajak semua mahasiswa pegunungan agar tidak menghabiskan waktu untuk sekadar berselancar di media sosial seperti facebook. Hal itu dinilainya tidak membantu dalam proses menyelesaikan pendidikan formal.
“Mahasiswa bukan jurusan facebook, protes-protes orang lain,” katanya saat diskusi panel yang digelar dalam rapat kerja nasional III Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tegah Papua se-Indonesia (AMPTPI) di auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Kamis (30/6/2016).
Menurutnya mahasiswa lebih baik menghabiskan waktu untuk mendalami ilmu-ilmu yang berhubungan dengan jurusan-jurusan di kampus. Mahasiswa hukum misalnya, mereka harus mendalami ilmu hukum. Begitu pula mahasiswa kesehatan harus mendalami ilmu kesehatan atau mahasiswa jurusan ekonomi mendalami ilmu ekonomi.
“Sudah jelas jurusan masing-masing supaya usai menempuh pendidikan bisa kerja sesuai dengan keahlian dan pengetahuan dari proses pendalamannya,” katanya.
Menurutnya proses perkuliahan harus berjalan supaya tidak mengulang pengalaman-pengalaman buruk, seperti bekerja tidak sesuai dengan keahlian dan pengetahuan yang dipelajarinya selama proses perkuliahan.
“Orang hukum mengurus kesehatan, pendidikan mengurus pemerintahan karena kedekatan atau tim sukses saja,” katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal AMPTI Hendrikus Madai mengatakan banyak mahasiswa menghabiskan waktu untuk berselancar di facebook. Namun tidak berarti itu tidak baik.
“Aktivitas kuliah memang terganggu tetapi kita harus berpikir juga saat ini terjadi pembungkaman ruang demokrasi di mana-mana. Mahasiswa manfaatkan facebook untuk menyampaikan dan mengungkapkan pendapatnya,” katanya. (*)