Lupakan Comvalius, andalkan pesepak bola Papua

papua-persipura-comvalius
Comvalius saat berlatih di Batu Malang, beberapa waktu lalu - Jubi/Dok

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pelatih Persipura Jayapura-Papua, Jacksen F Tiago, termasuk pelatih asing yang suka mengorbitkan pemain muda ketimbang mengandalkan pemain asing. Walau demikian, Jacksen tak memungkiri pentingnya kehadiran pemain asing untuk membawa pengaruh positif bagi pemain lokal terutama dalam  transfer pengetahuan.

Tim berjuluk Mutiara Hitam kebanggaan masyarakat Papua ini baru saja ditinggal pamit stiker asal negeri kincir angin Belanda, Sylvano Dominique Comvalius. Pemain kelahiran Amsterdam 10 Agustus 1987 memberi alasan tak bisa meninggalkan keluarga di tengah pandemi Covid 19. Suka atau tidak, jelas itu pilihan mantan top scorer Liga Indonesia 2017, memecahkan rekor striker Indonesia, Pery Sandria, dengan mencetak 35 gol, saat pemain asal Belanda itu membela Bali United.

Read More

Sayangnya, saat dipinjamkan dari Arema FC ke Persipura musim 2019/2019, Comvalius pamit dan belum mencetak satu pun gol. Melawan PSIS Semarang di Manado, hanya Boaz dan Gunansar Mandowen yang mencetak gol, 2-0 untuk kemenangan Persipura.

Begitu pula saat melawan Borneo FC, bek tengah Persipura asal Brasil, Arthur Cunha, mendapat kartu merah cepat pada menit ke-9. Hal ini memaksa tim kebanggaan Papua ini harus menelan pil pahit mengalami kekalahan 2-0 di laga tandang.

Pertandingan berikutnya melawan tim Bajul Ijo Persebaya, terjadi hujan gol. Tim asuhan Jacksen F Tiago mengandaskan tim tuan rumah dengan skor 4-3 di depan ribuan suporter Persebaya Surabaya. Gelandang serang asal Brasil, Thiago, mencetak dua gol, Gunawan Mandowen satu gol, dan terakhir Ferinando Pahabol satu gol.

Tanpa mengurangi strategi dan racikan pelatih Persipura Jacksen F Tiago, mestinya dua pemain asing pinjaman Arema FC ini patut mendapat perhatian dan penilaian sendiri. Bagaimana besar peran kedua pemain ini dalam tim Mutiara Hitam. Bayangkan, Arthur Cunha kena kartu merah dan Sylvano belum mencetak satu gol. Memang ini baru awal kompetisi, tetapi gambaran ini jelas menunjukkan bahwa kualitas dan konsistensi mereka dalam bermain di klub berjuluk Mutiara Hitam harus mendapat evaluasi sejak dini.

Baca juga: Jacksen Tiago lebih percaya pemain muda ketimbang datangkan pemain baru

Mundurnya Sylvano dari Persipura jelas tak membuat pusing pelatih Persipura karena masih banyak striker lokal, salah satunya Marinus Manewar. Apalagi mantan punggawa timnas U-23 baru saja sembuh dari cedera dan pasti bersemangat menunjukkan kualitasnya bermain seperti Osvaldo Haay yang kini berkostum Persija Jakarta.

Walau demikian, profesionalisme dari Sylvano striker asal Belanda ini jelas menunjukkan bahwa tidak konsisten dan bertanggung jawab atas kontraknya. Meski dia boleh berdalih hanya pemain pinjaman dari Arema FC, tetapi tanggung jawab profesiol harus dipegang dan dijunjung tinggi.

Sebagai pelatih bertangan dingin, sudah pasti Jacksen F Tiago akan membangkitkan rasa percaya diri Marinus Manewar yang baru saja sembuh dari cederanya. Hal ini untuk membuktikan ketajaman striker lokal, di saat PSSI melakukan naturalisasi pemain Brasil untuk perkuat timnas Piala Dunia U-20.

Marinus Manewar juga memberikan kritik keras lewat akun Instagram PSSI dengan rencana PSSI menaturalisasi lima pemain Brasil demi Piala Dunia U-20 pada 2021. Tiga pemain muda Persipura yang sudah unjuk kebolehannya adalah Todd Rivaldo Ferre, Gunansar Mandowen, dan Davd Kevin Rumakiek.

Tinggal menunggu waktu Marinus Manewar kembali beraksi bersama beberapa pemain muda Papua lainnya seperti Wulf Klivert Shevcengko Horota, Yosse Maniagasi, Kevin Rumakiek, Imanuel Rumbiak, Theo Numberi, Brian Fatari, dan Patrick Womsiwor, untuk mengawali sisa musim ini di awal Oktober mendatang.

Ayo buktikan bahwa Papua gudang pesepak bola andal, jangan bergantung sama striker asing. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply