Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pelatih Kepala Persipura Luciano Leandro mengatakan, harapan dari masyarakat dan juga manajemen agar Mutiara Hitam julukan Persipura bisa berprestasi dalam kompetisi Shopee Liga 1 2019, membutuhkan proses.
Sebuah tim memang butuh proses untuk dapat kembali pada masa-masa emasnya, begitupun Persipura. Persipura ditangan Rahmad Darmawan dan Jacksen Tiago memang cemerlang. Segudang prestasi diraih oleh pasukan Merah Hitam julukan lain dari Persipura Jayapura.
Mulai dari prestasi klub dengan meraih empat bintang di kompetisi Liga Indonesia, meraih gelar juara Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 (TSC) yang kala itu diarsiteki oleh pelatih berkebangsaan Argentina, Angel Alfredo Vera. Gelar pribadi juga dboyong oleh Boaz Solossa yang menjadi top scorer tiga kali berturut-turut.
Bagaimana dengan Luciano Leandro yang kini menukangi Boaz Solossa dan kawan-kawan? Luci kepada Jubi, Senin (27/5/2019) mengatakan semuanya butuh proses, dan sedang dibangunnya.
“Membentuk tim atau mngembalikan aura juaranya itu tidak instan. Semuanya butuh proses, dan saya yakin proses yang sedang kami lakukan ini akan membuahkan hasil,” katanya.
Luci menambahkan, dirinya selalu belajar dari setiap laga yang dijalani oleh timnya, mulai dari laga uji coba baik di Jayapura maupun di luar Papua, hingga dari dua laga dikompetisi saat melawan tuan rumah Persib Bandung dan Persela Lamongan.
“Saya selalu bekerja keras untuk tim ini, dan saya juga yakin para pemain juga bekerja keras untuk tim ini. Semua orang mau kita juara. Saya dan pemain juga mau demikian. Kami (Persipura) selalu menginginkan apa yang masyarakat mau. Kami berjuang dan butuh dukungan dari masyarakat Papua,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap pada laga kandang pertama Persipura menjamu PSS Sleman pada Jumat (31/5/2019), dirinya berharap Stadion Mandala Jayapura dipenuhi oleh penonton.
“Saya inginkan Stadion Mandala penuh sesak seperti dahulu saya masih menjadi pemain. Dulu waktu saya masih di PSM ketika bertandang kesini, seisi stadion penuh. Nah, saya mau seperti itu. Pastinya suasananya berbeda, kala itu saya datang sebagai lawan kini saya datang untuk tim menghadapi lawan,” katanya.
Dikatakan, dukungan para suporter sangat diharapkan karena dengan begitu mental anak asuhnya bisa terangkat.
“Kita bisa lihat suporter di luar begitu banyak ketika kami melawan tim mereka. Dukungan yang begitu spontan tersebut membakar para pemain mereka untuk menghadapi kami. Saya ingin hal tersebut terjadi di Mandala,” ujarnya.
Sementara, mantan pemain Persipura Jayapura Nico Dimo saat ditemui di Jayapura mengatakan, publik sepak bola Papua harus memberikan kepercayaan pelatih untuk meracik timnya yang baru.
“Luci menurut saya masih baru di Persipura. Memang dia cukup berprestasi namun itu sebagai pemain kala membela Persija dan PSM Makassar,” kata Nico.
Menurut Nico, hasil di dua laga tandang bukan menjadi patokan menilai kinerja dari sang pelatih, apalagi beberapa pemain asing baru bergabung bersama skuad Mutiara Hitam.
“Belum diturunkan sejumlah pemain asing karena menurut penilaian pelatih, pemain tersebut belum menunjukkan progres yang baik (soal fisik). Saya baca di media, mereka sudah bisa diturunkan dalam laga menjamu PSS Sleman. Kita berharap, mereka bisa memberikan hasil positif bagi tim,” ujarnya. (*)
Editor : Edho Sinaga