Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1
Merauke, Jubi – Longboat yang ditumpangi enam orang dalam perjalanan dari Distrik Waan menuju Kampung Sabon, terbalik di tengah laut beberapa hari lalu. Dari enam orang itu, satu diantaranya yakni seorang guru dikabarkan hilang dan masih dalam pencarian masyarakat setempat.
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke yang membidangi pendidikan dan pemerintahan, Moses Kaibu kepada Jubi Selasa (9/5/2017) menjelaskan, saat ini, gelombang laut baik dari Kimaam menuju Waan serta beberapa kampung, tidak bersahabat. Itu dikarenakan alam serta cuaca dan angin kencang yang terus terjadi.
“Keenam orang yang tenggelam, bukan dalam perjalanan dari Kimaam menuju Waan. Tetapi dari ibukota Distrik Waan dengan tujuan Kampung Sabon. Seorang guru ikut di dalam loangboat membawa bahan ujian Sekolah Dasar (SD) Sabon,” katanya.
Dari enam orang di dalam longboat, lanjut Moses, lima selamat. Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian.
“Dalam beberapa hari kedepan, Komisi A DPRD Merauke akan melakukan perjalanan menuju ke lokasi tenggelamnya longboat,” katanya.
“Transportasi menuju ke pedalaman Waan, tidak bisa dengan menggunakan longboat. Harus speed boat, karena kondisi gelombang laut sering berubah ubah,” tuturnya.
Moses berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke mengalokasikan anggaran untuk pengadaan speedboat. Sehingga para guru di daerah pedalaman Kimaam maupun Waan, bisa menggunakan transportasi dimaksud sekaligus menjalankan tugasnya.
Hal senada disampaikan seorang warga Kimaam, Emanuel Buyuka. “Ya, satu-satunya transportasi adalah spead boat untuk dapat menghindari gelombang laut. Ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk pengadaan speed boat para guru di daerah pedalaman Kimaam,” pintanya. (*)