Liestiadi jangan hanya mulut besar

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1

Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura tidak mampu memaksimalkan laga kandang mereka di laga perdana “Go-Jek Traveloka Liga 1”  menjamu Persegres Gresik United.

Mutiara Hitam harus berbagi poin 1-1 atas tamunya, Selasa (18/4/2017) petang, di stadion Mandala Jayapura. Hasil ini membuat kecewa para fans dan penudukung setia Persipuramania.

Yances, warga APO, kota Jayapura menilai pernyataan pelatih Liestiadi sehari jelang pertandingan terlalu over confidence.

“Dia (Liestiadi) pelatih baru pengganti Alfredo Vera terlalu percaya diri. Buktinya Persipura raih hasil imbang,” unkapnya kepada Jubi, Selasa (18/4/2017).

Lewat media malah Liestiadi menyakinkan siap memberi kemenangan. Seharusnya dia jangan banyak komentar tapi menunjukan jati diri serta kapasitasnya sebagai pelatih pengganti.

“Biarkan pa Metu, Lidio dan pelatih kiper yang lebih paham dan mengerti situasi tim. Liestiadi harusnya menyesuaikan kondisi tim berapa pertandingan ke depan,” tegasnya.

Secara terpisah Natan Pahabol, anggota Komisi V DPR Papua, mewanti-wanti manajemen "Mutiara Hitam" tidak selalu membuat keputusan mengganti pelatih.

"Persipura ini membawa nama besar Papua. Kenapa harus selalu ganti-ganti pelatih. Ada apa sebanarnya sehingga Alfredo diganti dengan Lestiadi dimasa menjelang pertandingan perdana Persipura," kata Natan, Selasa (18/4/2017).

Natan bilang meski bukan pemain, mantan pemain dan pengamat sepakbola, namun sebagai anggota komisi yang membidangi olahraga dan pecinta Persipura, ia berhak mengutarakan pendapatnya.

Manajemen perlu menjelaskan ke publik agar masyarakat Papua umumnya, pendukung Persipura khususnya, bisa mengetahui alasannya pergantian pelatih jelang bergulirnya Go-Jek Traveloka Liga 1. (*)

Related posts

Leave a Reply