Legislator minta jangan ada pungli di Pasar Doyo Baru

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1

Sentani, Jubi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jayapura meminta agar tidak ada pungutan liar (pungli) di pasar rakyat Doyo Baru, Sentani.

Ketua DPRD Kapaten Jayapura Edison Awoitauw mengatakan pihaknya mendapatkan banyak informasi bahwa marak terjadi pungli di pasar yang diresmikan Presiden Joko Widodo ini.

“Bahkan keluhan para pedagang di pasar Rakyat Doyo Baru terkait pungutan yang dilakukan oknum-oknum pengelola pasar terhadap para pedagang yang ingin berjualan d isana,” kata Edison kepada Jubi di ruang kerjanya, Senin (19/9/2016).

Maka dari itu, ia meminta Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kabupaten Jayapura segera meyikapi persoalan ini.

Menurutnya, pasar yang dibangun ini difungsikan bagi kepentingan masyarakat, dan mendatangkan pendapatan untuk daerah dari retribusi pasar.

“Pasar ini milik pemerintah daerah karena ada penghasilan yang akan dikelola dari pasar melalui retribusi. Untuk itu, kepada instansi terkait harus melihat dengan baik persoalan yang sedang terjadi di sana. Jangan lagi ada sistem jual beli los dan kios,” katanya.

Penjual sayur-mayur di Pasar Rakyat Doyo Baru, Berto (nama samaran) mengaku tempat jualannya di beli seharga Rp 20 ribu, sementara yang ingin memiliki tempat jualan berupa kios harus membayar sebesar Rp 5 juta.

“Meja jualan ini saya beli dengan harga Rp 20 ribu, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa ditempati pedagang lain,” katanya. (*)

 

Related posts

Leave a Reply

Legislator Minta Jangan Ada Pungli di Pasar Doyo Baru

Aktivitas pedagang di Pasar Rakyat Doyo Baru yang terlihat masih sepi – Jubi/Engel Wally
Aktivitas pedagang di Pasar Rakyat Doyo Baru yang terlihat masih sepi – Jubi/Engel Wally
Sentani, Jubi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jayapura meminta agar tidak ada pungutan liar (pungli) di pasar rakyat Doyo Baru, Sentani.

Ketua DPRD Kapaten Jayapura Edison Awoitauw mengatakan pihaknya mendapatkan banyak informasi bahwa marak terjadi pungli di pasar yang diresmikan Presiden Joko Widodo ini.

“Bahkan keluhan para pedagang di pasar Rakyat Doyo Baru terkait pungutan yang dilakukan oknum-oknum pengelola pasar terhadap para pedagang yang ingin berjualan d isana,” kata Edison kepada Jubi di ruang kerjanya, Senin (19/9/2016).

Maka dari itu, ia meminta Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) Kabupaten Jayapura segera meyikapi persoalan ini.

Menurutnya, pasar yang dibangun ini difungsikan bagi kepentingan masyarakat, dan mendatangkan pendapatan untuk daerah dari retribusi pasar.

“Pasar ini milik pemerintah daerah karena ada penghasilan yang akan dikelola dari pasar melalui retribusi. Untuk itu, kepada instansi terkait harus melihat dengan baik persoalan yang sedang terjadi di sana. Jangan lagi ada sistem jual beli los dan kios,” katanya.

Penjual sayur-mayur di Pasar Rakyat Doyo Baru, Berto (nama samaran) mengaku tempat jualannya di beli seharga Rp 20 ribu, sementara yang ingin memiliki tempat jualan berupa kios harus membayar sebesar Rp 5 juta.

“Meja jualan ini saya beli dengan harga Rp 20 ribu, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa ditempati pedagang lain,” katanya. (*)

Related posts

Leave a Reply