Legenda tinju Papua kritisi performa petinju Puslatprov PON

Legenda Tinju Papua
Legenda dan pemerhati tinju Papua, Carol Renwarin. Jubi/CR4

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pemerhati dan legenda tinju Papua, Carol Renwarin menilai performa para petinju Pemusatan Latihan Provinsi untuk Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua belum mencapai level maksimal. Penilaian itu didasarkan hasil pertandingan eksebisi para petinju itu saat menghadapi siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olah Raga Jayapura, beberapa waktu lalu.

Renwarin menyatakan laga ujicoba itu menunjukkan performa para petinju Pemusatan Latihan Provinsi (Puslatprov) masih jauh dibawah standar yang dibutuhkan untuk mampu tampil kompetitif dalam PON XX Papua. Jika performa para petinju itu tidak membaik secara signifikan, Renwarin menilai mereka akan kesulitan meraih medali PON.

Read More

“Saya lihat siaran langsung sparring tinju [yang berlangsung] di Padang Bulan itu, saya sebagai pelaku olahraga tinju sangat kecewa. Dulu, kalau atlet PON itu [bertanding] lawan petinju sasana, paling lama hanya dua ronde. Kemarin saya lihat [para] pelajar Smankor itu [justru] bisa mengimbangi [atlet Puslatprov],” ujar Renwarin kepada sejumlah wartawan olahraga di Kota Jayapura, Selasa (1/9/2020).

Renwarin menyatakan harus ada laporan evaluasi atas hasil laga eksebisi itu, agar hasilnya bisa menjadi acuan untuk mempersiapkan para petinju Puslatprov mampu kompetitif saat bertanding dalam PON. Renwarin menegaskan situasi pandemi Covid-19 tidak bisa dijadikan alasan untuk memaklumi penurunan performa para petinju Puslatprov.

Baca juga: PON XX: Pentingnya periodisasi program latihan atlet di tengah pandemi

“Itu harus ada laporan evaluasi kepada KONI maupun Pertina [Papua]. Ini persiapan untuk PON, jangan alasan karena Covid-19. Pada masa pandemi, masih ada yang bisa latihan, walaupun ada yang stop juga,” tegasnya.

Renwarin mengingatkan evaluasi performa para petinju Puslatprov itu penting untuk memproyeksikan target perolehan medali cabang olahraga tinju dalam PON. “Harus ada laporan evaluasi hasil sparring dari juri dan hakim yang memimpin pertandingan itu. Kalau tidak ada laporan, nanti akan dianggap sudah beres. Kalau mau dapat medali emas, harus ada evaluasi dari sekarang. Saya kira untuk para petinju kita itu harus bisa mengontrol diri sendiri,” pungkas Renwarin.

Sebelumnya, Ketua Pembinaan Mental Puslatprov Papua, Letkol Arh Antonius Andre Wira mengakui para atlet tinju Papua masih perlu meningkatkan VO2 Max atau VO2 Max adalah kemampuan maksimal seseorang dalam mengonsumsi oksigen saat ototnya melakukan aktivitas berat seperti berolahraga. Rendahnya VO2 Max para petinju Puslatprov Papua dinilai sebagia penyebab rendahnya performa mereka.

“Kita lihat dari pertandingan eksebisi itu, dari segi fisik perlu ditingkatkan lagi, biar daya tahan atlet di atas ring tetap stabil. Faktor-faktor itu yang akan menjadi evaluasi nantinya,” tandasnya.(CR4)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply