Jayapura, 25/5 (Jubi) – Hari pertama latihan tinju bersama antar atlit Vanimo PNG dan atlit Jayapura, Papua, hari pertama, Sabtu (25/5), atlit kedua negara itu dinilai sama-sama masih ada kekurangan yang perlu dikoreksi pelatih berpengalaman, Carol Renwarin.
Carol yang kini menjabat sebagai Ketua Komtek Pengprov Pertina Papua itu mengaku, untuk atlit tinju Papua, pukulan mereka terutama pukulan jeb, terkadang mereka lupa bahwa pukulan mereka seperti awal. “Masih jeb ke kiri, strit ke kanan. Jadi silang. Yang saya inginkan posisi kaki mereka sudah benar, tapi posisi pukulan mereka upper cut dari samping. Harus dari dalam,” kata Carol Renwarin saat evaluasi di Sasana Tinju Cenderawasih Dok V Jayapura, Sabtu (25/5).
Sementara untuk atlit Vanimo Papua New Guinea (PNG), lanjut Carol, dua style yang sering salah. “Petinju tinggi tidak boleh style seperti petinju pendek. Yang kedua, mereka (atlit Vanimo) rata-rata lakukan pukulan stret dengan ayunan kepala. Sehingga kepala diluar garis stret. Harusnya kepala lurus dengan garis stret,” tutur pelatih berambut putih itu.
Dia menambahkan, atlit tinju Papua yang berjumlah 11 orang, hanya 9 petinju yang latihan, sementara 3 orang lainnya minta ijin. Dua diantaranya ijin karena urusan keluarga. Satunya lagi, ijin karena ikut ibadah. Sementara dari Vanimo PNG lengkap yakni 14 atlit mengikuti latihan. (Jubi/Roberth Wanggai)