Lapangan timbul tenggelam, ‘lapangan rahasia’ dengan ‘aturan rahasia’

Kampung Tobati, Papua
Kampung Tobati - Jubi/Dominggus Mampioper

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Ada dua keindahan yang sejak dulu terkenal di Teluk Youtefa di Kota Jayapura, Papua. Pertama, hutan bakau di sana. Kedua, lapangan timbul tenggelam, berupa hamparan pasir yang hanya terlihat saat air laut surut.

Hamparan pasir yang mengering saat air laut surut menjadi ‘lapangan rahasia’ bagi anak-anak Injros dan Tobati yang gemar bermain bola. “Dulu, waktu air surut sangat panjang dan lama, anak-anak bisa bermain bola,“ kata Kepala Kampung Injros, Origenes Meraudje kepada Jubi Selasa (28/7/2020) siang di Pantai Holtekamp.

Read More

Origenes Meraudje  adalah saksi bagaimana lapangan timbul tenggelam itu menempa bakat anak Injros dan Tobati memainkan si kulit bundar. Nama-nama pesepak bola Papua seperti Fison Meraudje si mantan penjaga gawang Persipura, Marckho Meraudje sang wing bek Madura United, dan gendalang bertahan Persis Solo Engelberth Sani, pernah merasakan riangnya bermain bola di lapangan timbul tenggelam itu.

“Sekarang anak-anak masih bermain bola. Akan tetapi, tidak seramai dulu,”kata Origenes Meraudje.

Baca juga: Lim Jun Sik, eks gelandang Persipura disiplin dan suka tambah porsi latihan

Ada nama lain yang bertaut dengan lapangan timbul tenggelam itu, yaitu Jafet Sibi. Legenda Persipura itu pernah membuat ramai kompetisi sepak bola di lapangan timbul tenggelam. Saat itu, Jafet Sibi bahkan membuat “aturan rahasia” yang khusus diterapkan di “lapangan rahasia” anak-anak Injros dan Tobati itu.

“Waktu itu anak anak bermain bola, dan terjadi tiga kali tendangan pojok. Terus Jafet Sibi katakan, ‘harus ada tendangan pinalti’,” kata Origenes.

Hukuman pinalti dari Jafet Sibi itu awalnya diprotes dari para pemain, karena memang tidak ada aturan jika terjadi tiga kali tendangan sudut maka tim penyerang mendapatkan tendangan pinalti. Lucunya, Jafet Sibi berhasil meyakinkan para pemain, bahwa aturan itu ada.

“Haha, kalau tidak percaya, silahkan tanya Jafet Sibi. Karena, dia yang bikin aturan itu,” kata Origenes Meraudje.

Jafet Sibi Persipura Papua
Jafet Sibi.- Jubi/Dominggus Mampioper

Kenapa anak-anak Injros dan Tobati mau percaya dengan ‘aturan rahasia’ Jafet Sibi? Sibi adalah pemain sepak bola yang mengawali kariernya bersama Klub Persatuan Sepak Bola Kajoe Pulo (PSK). Bakatnya ditempa di Lapangan Argapura, berlatih bersama Bas Jouwe dan Ondoafi Kajoe Pulo Gasper Sibi.

Selanjutnya Jafet Sibi ikut bergabung Persipura, bermain bersama Timo Kapisa dan Hengky Heipon dalam Acub Zainal Cup 1974. Nama Jafet Sibi sangat dikenal publik Papua sejak pertandingan Persipura menjamu PSBS Biak, di mana ia berduel dengan Yules Yewun yang bermain sebagai bek tengah PSBS Biak. Jafet Sibi mengantar Persipura ke final Acub Zainal Cup 1974, namun harus menerima kekalahan Persipura dari Persimer.

Pada era 1970-an, Jafet Sibi menjadi gelandang bertahan Persipura, dan membawa Tim Mutiara Hitam menjuarai Soeharto Cup III 1976. Badannya yang tinggi dan kekar membuat Sibi sangat disegani lawan.

Baca juga: Mengenang Gento Rumbino, striker Persipura era 1970-an

Usai memenangi Soeharto Cup III, Sibi diminta Acub Zainal menjadi kapten tim Perkesa 78, klub kompetisi profesional Galatama yang diperkuat para pemain dari Papua. Karakter permainannya yang kuat membuat Sibi dipilih menjadi gelandang bertahan tim nasional Indonesia dalam Turnamen Merdeka Games di Kuala Lumpur 1979.

Sayang, karir Sibi memudar gara-gara ia dituduh terlibat praktik suap. Tudingan itu membuat Acub Zaenal marah, dan membubarkan Perkesa 78.

Tapi, masyarakat Papua tetap mengakui pencapaian dan kebesaran Sibi sebagai gelandang bertahan tim nasional Indonesia. Tak terkecuali anak-anak Injros dan Tobati yang biasa bermain di lapangan timbul tenggelam mereka.

Jadi, ketika Jafet Sibi membuat aturan “tiga kali sepak pojok berarti pinalti”, percaya atau tidak percaya pun anak-anak Injros dan Tobati menuruti aturan Sibi itu. Sapa mo bantah pemain timnas? (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply