Papua No. 1 News Portal | Jubi
London, Jubi – Seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris meminta pengunduran diri Dominic Cummings, penasihat senior Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Cummings didesak mundur setelah ia melakukan perjalanan sejauh 400 km (250 mil) dari London ke Inggris utara selama masa karantina wilayah.
“Tidak dapat ditoleransi, pemerintah Boris telah kehilangan begitu banyak modal politik,” cuit Steve Baker di Twitter pada Minggu (24/5). “Dominic Cummings harus mundur.”
Cummings melakukan perjalanan ke Durham pada akhir Maret lalu, ketika langkah-langkah dalam memerangi penyebaran virus corona sudah diberlakukan. Istri Cummings dilaporkan menunjukkan gejala terpapar virus corona saat peristiwa itu terjadi.
Kantor PM Johnson pada Sabtu (23/5) mengatakan bahwa Cummings melakukan perjalanan itu untuk memastikan putranya yang berusia 4 tahun dapat dirawat dengan baik karena istrinya terinfeksi virus corona dan ada “kemungkinan besar” Cummings sendiri akan sakit.
Menurut The Daily Mirror penasihat PM Johnson itu melakukan perjalanan kedua dari London selama pemberlakuan aturan pembatasan pergerakan. Ia terlihat di dekat Durham pada 19 April, beberapa hari setelah kembali ke London dari perjalanan pertamanya.
“Kami tidak akan membuang waktu untuk menjawab serangkaian tuduhan palsu tentang Cummings dari surat kabar kampanye,” kata kantor Downing Street Johnson.
Kalangan politisi oposisi saat ini telah meminta Cummings, yang memiliki pengaruh besar terhadap pemerintah, untuk mundur. Mereka menuding Cummings bersikap munafik pada saat jutaan orang Inggris harus tinggal di rumah.
Namun Cummings mengatakan dia tidak akan mundur.(*)
Editor: Zely Ariane