Langgar aturan pembatasan, partai oposisi Italia gelar unjuk rasa di Roma

Unjuk rasa Papua
Foto ilustrasi. - pixabay.com

Aksi protes jalanan dilakukan pada, pada Selasa, (2/6/2020) itu dilakukan meski melanggar aturan pembatasan sosial

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Roma, Jubi – Beberapa partai oposisi Italia beserta ratusan pendukungnya menggelar unjuk rasa dengan memenuhi jalanan di pusat Kota Roma menentang pemerintah. Aksi protes jalanan dilakukan pada, pada Selasa, (2/6/2020) itu dilakukan meski melanggar aturan pembatasan sosial.

Italia merupakan salah satu negara yang terdampak parah pandemi Covid-19, penyakit menular disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2). Setidaknya lebih dari 233 ribu orang dan menewaskan hampir 33.500 orang Italia akibat penyakit tersebut.

Namun beberapa minggu terakhir, otoritas setempat memutuskan mencabut aturan pembatasan ketat secara bertahap. Pemerintah memberlakukan pembatasan ketat sejak awal Maret guna menekan penyebaran virus.

Baca juga : Kematian akibat Covid-19 di Italia mulai menurun

Hadapi Covid-19, Italia perpanjang karantina wilayah

Dokter Italia sebut virus corona sudah melemah

Unjuk rasa di Roma itu digelar oleh beberapa partai sayap kanan, yaitu League, Brothers of Italy, dan Go Italy. Partai oposisi itu turun ke jalan memprotes koalisi partai pendukung pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte.

Lewat siaran langsung di media sosial, sejumlah demonstran terlihat berjalan berdampingan dengan membawa bendera Italia berukuran besar dari daerah Via del Corso menuju Piazza del Popolo di pusat bersejarah Kota Roma. Sejumlah demonstran tidak mengenakan masker, padahal alat itu wajib dikenakan di Italia saat masing-masing warga tidak dapat menjaga jarak.

Pimpinan League, Matteo Salvini menunjukkan foto dirinya dengan para pendukungnya. Dalam foto itu, ia terlihat mengenakan masker berwarna bendera Italia di bawah dagunya saat berbicara dengan wartawan.

“Saya punya masker, tetapi beberapa ahli mengatakan virusnya sedang sekarat,” kata Salvini. Pernyataannya itu merujuk pada pendapat yang disampaikan beberapa profesor Italia bahwa SARS-CoV-2 mulai melemah.

Demonstrasi itu digelar bertepatan dengan hari libur nasional untuk memperingati momen pemungutan suara pembentukan republik setelah Perang Dunia II pada 2 Juni.

Kelompok oposisi menggelar unjuk rasa karena Presiden Italia Sergio Mattarela mengunjungi Codogno, kota kecil di daerah utara Italia. Codogno merupakan daerah pertama yang terserang Covid-19 dan menjadi awal mula diberlakukannya status darurat di Italia. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply