Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Jayapura, Jubi – Skuat Mutiara Hitam muda gagal mengikuti jejak seniornya di Samarinda. Ya, Persipura U-19 harus menerima kekalahan dari Pusamania Borneo FC (PBFC U-19) dengan skor 0-1.
Bertanding di Stadion Segiri Samarinda, Rabu (23/8/2017) sore, pada lanjutan Grup 3 Liga 1 U-19 2017, Alfian Sanyi dan kawan-kawan, benar-benar dikerjain wasit Hamin Tohari.
Pengadil lapangan hijau asal Lamongan, Jawa Timur itu banyak mengeluarkan keputusan kontroversi. Misalnya saja kartu merah yang didapat gelandang Mutiara Hitam, Benny Kogoya Wonda.
Asisten pelatih Persipura U19, Thomas Madjar saat mengubungi Jubi, Rabu (23/8/2017) malam, mengatakan wasit Tohari benar-benar merusak pertandingan ini.
"Sepanjang 90 menit kita dikerjain wasit. Banyak pelanggaran diarahkan kepada pemain Persipura. Puncaknya Benny diusir wasit," kata Thomas.
Pelatih SSB Batik ini mengaku, bola yang seharusnya tidak pelanggaran ditiup. Saat pemain Persipura kuasai bola dan berduel dengan lawan, langsung wasit tiup pelanggaran.
Sebaliknya tim PBFC yang melakukan pelanggaran yang jelas-jelas terlihat, malah dibiarkan. Saat ada kita punya peluang gol, malah ditiup off side.
"Anak-anak punya mental jatuh dibuat wasit, akibatnya mereka tidak fokus dan selalu terpancing emosi," ujarnya.
Thomas mengakui secara permainan anak asuhnya mampu meladeni PBFC U19, sayangnya permainan dirusak keputusan wasit yang sangat berat sebelah.
“Kita akui kekalahan. Gol PBFC juga murni, tapi banyak kerugian dialami anak-anak akibat keputusan wasit,” ungkapnya.
Sementara itu pada laga sehari sebelumnya, Selasa (22/8/2017) Perseru Serui U19 mengamuk setelah menghajar PSM Makasar dengan skor mencolok 7-2.
Pelatih PBFC U19, Ricky Nelson menyatakan kemenangan 1-0 dari Persipura sangat berarti sekaligus memantapkan Pesut Etam muda di peringkat satu klasemen sementara. (*)